Laut menguasai 3/4 planet ini, di Indonesia masih dinomor duakan setelah darat, padahal peran laut banyak sekali berperan dalam kehidupan manusia. Ada ungkapan "sayur tanpa garam" lautan dan daratan berpadu menjadi satu. Perlakuan manusia dalam mengisi kehidupan terhadap laut juga dinomor duakan. Beberapa kawan bercerita ketika menaiki kapal penumpang, di papan papan peringatan sering dibaca "jangan membuang sampah di laut" oleh karena itu mencemari, disiapkan tempat sampah di dalam kapal laut, setelah sampahnya terkumpul, Anak Buah Kapal yang nakal membuang sampahnya di laut. Alama..k, mati am..
Banyak pencemaran dari tambang serta pembuangan manusia bermuara ke laut, misalnya hewan di Muara Angke Jakarta prilakunya menyesuaikan dengan kondisi alam, karena hanya dengan itu mereka bisa bertahan hidup, monyet ekor panjang mengais tumpukan sampah yang diharapkan terdapat makanan di dalamnya. Oli, Solar, Bensin dan beberapa limbah lainnya juga menggenangi laut, dengan tanpa berdosa terus dibiarkan, beberapa minggu yang lalu genangan bahan bakar terdapat di pelabuhan Celukan Bawang. Orang orang menginginkan ikan dari laut dengan mencemari dan mengkebiri terumbu karang. Banyak masalah di laut yang harus diselesaikan termasuk pencurian ikan oleh beberapa negara tetangga.
Usai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi di Rio De Jeneiro Brazil, Perserikatan Bangsa bangsa (PBB) mulai mengakui Ocean Day, lebih dari 1.200 Organisasi Non Pemerintah yang memiliki focus pada kehidupan laut terus menyosialisasikan pentingnya kehidupan laut. Pada tanggal 8 juni 2012 Yayasan Alam Indonesia Lestari (LINI) melakukan beberapa lomba dan pelatihan di Desa Les. Tahun ini pula di selatan Bali dirayakan Oceans Day yang di Indonesia kebetulan pusat perayaannya dilakukan di Bali. Semoga dari kegiatan ini, kita semua makin mencintai laut dengan segala kekayaannya.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Banyak pencemaran dari tambang serta pembuangan manusia bermuara ke laut, misalnya hewan di Muara Angke Jakarta prilakunya menyesuaikan dengan kondisi alam, karena hanya dengan itu mereka bisa bertahan hidup, monyet ekor panjang mengais tumpukan sampah yang diharapkan terdapat makanan di dalamnya. Oli, Solar, Bensin dan beberapa limbah lainnya juga menggenangi laut, dengan tanpa berdosa terus dibiarkan, beberapa minggu yang lalu genangan bahan bakar terdapat di pelabuhan Celukan Bawang. Orang orang menginginkan ikan dari laut dengan mencemari dan mengkebiri terumbu karang. Banyak masalah di laut yang harus diselesaikan termasuk pencurian ikan oleh beberapa negara tetangga.
Usai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi di Rio De Jeneiro Brazil, Perserikatan Bangsa bangsa (PBB) mulai mengakui Ocean Day, lebih dari 1.200 Organisasi Non Pemerintah yang memiliki focus pada kehidupan laut terus menyosialisasikan pentingnya kehidupan laut. Pada tanggal 8 juni 2012 Yayasan Alam Indonesia Lestari (LINI) melakukan beberapa lomba dan pelatihan di Desa Les. Tahun ini pula di selatan Bali dirayakan Oceans Day yang di Indonesia kebetulan pusat perayaannya dilakukan di Bali. Semoga dari kegiatan ini, kita semua makin mencintai laut dengan segala kekayaannya.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar