Jutaan sarjana dicetak dari dulu, namun hutang Negeri kian menumpuk.
Literasi Demokrasi Negeri, pupus karena ulah pemain politik itu sendiri.
Korupsi meraja Lela, kedaulatan pangan, termakan zaman, ada arus kuat gaya hidup yang akan menenggelamkannya.
Akan lahir berapa banyak sarjana lagi, untuk apa, jika memang nasib Bangsa kian terpuruk.
Isu jadi barang dagangan untuk mendapatkan uang dari hutang.
Wassalam,
Al Fakir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar