Pada minggu minggu pertama ayahnya sudah meninggalkannya belasan hari, alhamdulillah anak ini tergolong tenang, hanya menangis ketika haus dan lapar, ibu memberinya susu dan mengupayakannya yang terbaik. Alhamdulillah keberkahan bersama keluarga kami, dan semoga kami termasuk orang orang yang bersyukur.
Memasuki bulan bulan ketiga barulah anak diajak ke luar, menikmati taman kota Catleya, taman pertama yang Ranadilla Hannan Asyifa kunjungi, dilanjutkan dengan aktivitas liburan berikutnya menghadiri pengajian ahad duha yang diselenggarakan panitia Masjid Agung Al-Azhar.
Semoga kami pandai bersyukur serta hidup berkah penuh gairah. Mudah mudahan Alloh SWT setuju.
Salam berbagi,
Teruslah berkembang Rana anak Ayah
Bulan pertama terlampaui, kisah berikutnya masih sama, seputaran lapar dan haus, ee dan impol, tidur dan tangisan, membersihkan seluruh pakaiannya, menjemur. Hal yang paling sulit adalah membawa dia ke luar jauh, karena memang belum diperbolehkan anak seusia itu. Tubuhnya masih rentan terhadap lingkungan di sekitarnya. Ketika keluar rumah hanya bertemu matahari.Memasuki bulan bulan ketiga barulah anak diajak ke luar, menikmati taman kota Catleya, taman pertama yang Ranadilla Hannan Asyifa kunjungi, dilanjutkan dengan aktivitas liburan berikutnya menghadiri pengajian ahad duha yang diselenggarakan panitia Masjid Agung Al-Azhar.
Semoga kami pandai bersyukur serta hidup berkah penuh gairah. Mudah mudahan Alloh SWT setuju.
Salam berbagi,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar