Peringatan hari bebas sampah pada tahun 2016 dilakukan di beberapa titik, baik di kota kota besar maupun di pedalaman. Permasalahan sampah di Indonesia tak bisa dianggap enteng. Sampah bisa menimbulkan bencana, seperti yang terjadi dalam tragedi longsornya sampah di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005 silam.
Tragedi ini memicu dicanangkannya Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati tepat di tanggal insiden tersebut terjadi.
Banyak gerakan yang sudah dicanangkan, di Bali terdapat gerakan peduli sampah, Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup di Bali (PPLH Bali). Mereka membuat beberapa kegiatan seperti membersihkan sampah dan mengedukasi orang orang yang berada di tiap lokasi.
Lima pendekar Bali yang kerap mengkampanyekan peduli lingkungan di Bali. Foto.Fadlik
Anom salah satu aktivis peduli sampah kerap melakukan kegiatan di pantai pantai sekitar Denpasar, Anom dan beberapa kawannya juga melakukan kampanye bebas sampah di beberapa Taman Kota di Denpasar.
Catur Yudha Hariani Direktur PPLH Bali bahkan masuk ke desa desa untuk menyosialisasikan pemanfaatan sampah, tak hanya itu, Catur juga mengkampanyekannya ke Sekolah sekolah dari SMA sampai ke SD, bahkan beberapa Universitas di Bali kerap mengundang Catur untuk berbagi ilmu terkait sampah.
Presiden Joko Widodo telah melakukan teleconference dan dialog dengan empat Walikota yakni Walikota Bandung, Walikota Surabaya, Walikota Makassar, dan Walikota Balikpapan.
Hingga tanggal 11 Februari 2016, telah terdaftar sebanyak 468 komunitas dari seluruh Indonesia yang akan ikut terlibat dalam aksi ini. Hal ini menandai gerakan gotong royong atau kerja bakti bersih-bersih serentak di seluruh Indonesia.
Di dunia sendiri, seperti di Irlandia, pajak tas plastik telah dilakukan dari tahun 2002. di Wasington biaya US$ 5 sen per tas kresek sejak tahun 2011. Sementara Rwanda melarang tas plastik. Di Australia sebagian negaranya telah melarang beredarnya tas plastik, madih banyak negara yang membuat kebijakan untuk menekan laju tas plastik. Bagaimana dengan Indonesia.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Tragedi ini memicu dicanangkannya Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati tepat di tanggal insiden tersebut terjadi.
Banyak gerakan yang sudah dicanangkan, di Bali terdapat gerakan peduli sampah, Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup di Bali (PPLH Bali). Mereka membuat beberapa kegiatan seperti membersihkan sampah dan mengedukasi orang orang yang berada di tiap lokasi.
Lima pendekar Bali yang kerap mengkampanyekan peduli lingkungan di Bali. Foto.Fadlik
Anom salah satu aktivis peduli sampah kerap melakukan kegiatan di pantai pantai sekitar Denpasar, Anom dan beberapa kawannya juga melakukan kampanye bebas sampah di beberapa Taman Kota di Denpasar.
Catur Yudha Hariani Direktur PPLH Bali bahkan masuk ke desa desa untuk menyosialisasikan pemanfaatan sampah, tak hanya itu, Catur juga mengkampanyekannya ke Sekolah sekolah dari SMA sampai ke SD, bahkan beberapa Universitas di Bali kerap mengundang Catur untuk berbagi ilmu terkait sampah.
Presiden Joko Widodo telah melakukan teleconference dan dialog dengan empat Walikota yakni Walikota Bandung, Walikota Surabaya, Walikota Makassar, dan Walikota Balikpapan.
Hingga tanggal 11 Februari 2016, telah terdaftar sebanyak 468 komunitas dari seluruh Indonesia yang akan ikut terlibat dalam aksi ini. Hal ini menandai gerakan gotong royong atau kerja bakti bersih-bersih serentak di seluruh Indonesia.
Di dunia sendiri, seperti di Irlandia, pajak tas plastik telah dilakukan dari tahun 2002. di Wasington biaya US$ 5 sen per tas kresek sejak tahun 2011. Sementara Rwanda melarang tas plastik. Di Australia sebagian negaranya telah melarang beredarnya tas plastik, madih banyak negara yang membuat kebijakan untuk menekan laju tas plastik. Bagaimana dengan Indonesia.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar