Belum lagi budaya barter, saling bicara tukar cerita di anak sungai sambil mengambil air untuk menyiram kebun.
Kini suasana tersebut semakin langka,ketika pemilik modal datang, mengganti hutan dengan kalian, arus dari luar yang datang begitu kuat, dari mie instan hingga panti pijat. Menjerumuskan masyarakat.
Ketentraman terusik, setiap hari hanya uang dan beli beli lagi, sementara tanpa sadar kualitas hidup tergerus. Pemilik tanah lena hingga menjadi tamu di tempat mereka lahir.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar