Usai hujan hebat di kota Tangerang selama beberapa hari yang terjadi di lima kecamatan. Kota ini menambah sumpahnya menjadi 1150 Ton, sebelumnya terdapat sampah 1000 Ton.
Ketua Badan Pelaksana Harian Mapala Mahesa Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Firmansyah menjelaskan bahwa kegiatan ini bersamaan dengan peringatan hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada 21 Februari kemarin, kegiatan donor darah menjadi kegiatan rangkaiannya.
Firman menambahkan, bahwa kegiatan yang melibatkan Teater Cahaya, Sispala serta Mapala ini bertujuan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat agar peduli terhadap permasalahan sampah.
Telah diketahui bahwa Adipura adalah sebuah penghargaan yang diberikan untuk kota atas prestasinya terhadap permasalahan kebersihan.
Dalam panas terik beberapa personil dari Mapala bergantian berorasi. Ada yang memampangkan poster, bertepuk tangan serta bernyanyi bersama.
Cerita lain datang dari Idris penggiat dari Sispala, beliau menjelaskan bahwa semangat ini akan ditularkan kepada lingkungan sekitar, hobinya berkegiatan di alam bebas membuat Idris peduli terhadap permasalahan sampah.
Salah satu orator menjelaskan tentang jenis jenis sampah dan bahaya sampah. Bahkan di Negara paling maju dalam penanganan sampah, masih dirasa belum nol % bebas sampah.
Ditambahkannya lagi, bahwa cara terbaik adalah hidup go green, beberapa inisiasi telah dilakukan oleh komunitas ZERO Waste dari Bandung, PPLH Bali, Eco Sanur serta beberapa lembaga lainnya.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Ketua Badan Pelaksana Harian Mapala Mahesa Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Firmansyah menjelaskan bahwa kegiatan ini bersamaan dengan peringatan hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada 21 Februari kemarin, kegiatan donor darah menjadi kegiatan rangkaiannya.
Firman menambahkan, bahwa kegiatan yang melibatkan Teater Cahaya, Sispala serta Mapala ini bertujuan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat agar peduli terhadap permasalahan sampah.
Kusnadi memampangkan kantong bebas sampah
Kusnadi salah seorang senior Mapala Mahesa UMT mengungkapkan, meski kegiatan molor namun tetap jalan. Kegiatan dimulai dari Kampus UMT dengan menyusuri jalan menuju Tugu Adipura kota Tangerang.Telah diketahui bahwa Adipura adalah sebuah penghargaan yang diberikan untuk kota atas prestasinya terhadap permasalahan kebersihan.
Dalam panas terik beberapa personil dari Mapala bergantian berorasi. Ada yang memampangkan poster, bertepuk tangan serta bernyanyi bersama.
Cerita lain datang dari Idris penggiat dari Sispala, beliau menjelaskan bahwa semangat ini akan ditularkan kepada lingkungan sekitar, hobinya berkegiatan di alam bebas membuat Idris peduli terhadap permasalahan sampah.
Salah satu orator menjelaskan tentang jenis jenis sampah dan bahaya sampah. Bahkan di Negara paling maju dalam penanganan sampah, masih dirasa belum nol % bebas sampah.
Ditambahkannya lagi, bahwa cara terbaik adalah hidup go green, beberapa inisiasi telah dilakukan oleh komunitas ZERO Waste dari Bandung, PPLH Bali, Eco Sanur serta beberapa lembaga lainnya.
Aksi Mapala dan Sispala di bundaran Tugu Adipura
Tak cukup hanya itu, orator mengajak bahwa perubahan harus dilakukan dari diri masing-masing. Semoga semangat perubahan dalam diri, organisasi serta Kota nya berawal dari sini, sementara biarkan Tugu Adipura menjadi saksi semangat penerus Negeri.Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar