Membentuk karakter anak memang dimulai dari karakter orang tuanya. Ibarat kata "buah tak jauh dari pohonnya". Yang menjadi pertanyaan, bisakah karakter anak dibentuk?. Jawabnya bisa, tapi hasilnya belum tentu.
Pertama kita bisa melihat bahwa anak itu berdiri dengan sendiri, dia bukan milik kita, hanya titipan. Jadi bagaimana kita bisa merawat amanah yang dititipkan ini.
Hal yang paling mudah adalah memberi contoh, karena anak anak gampang sekali meniru. Yang paling dekat adalah memberinya nilai-nilai, sementara nilai nilai-nilai yang paling lengkap yang saya rasakan adalah dari agama yang saya anut.
Ketika anak anak berubah besar ajari juga berperilaku baik kepada lingkungannya. Yang paling mudah dengan mengajarkan anak mengucapkan kata terima kasih, bisa saya bantu, apa pikiran positif yang sedang terpikirkan dan masih banyak lagi interaksi untuk membuat lingkungan yang jauh lebih baik.
Jadi jangan takut apabila bapak, ibu, kakek dan neneknya beda karakter. Terus berdoa serta memberikan contoh menjadi rumus utama sebagai ikhtiar kita.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Pertama kita bisa melihat bahwa anak itu berdiri dengan sendiri, dia bukan milik kita, hanya titipan. Jadi bagaimana kita bisa merawat amanah yang dititipkan ini.
Hal yang paling mudah adalah memberi contoh, karena anak anak gampang sekali meniru. Yang paling dekat adalah memberinya nilai-nilai, sementara nilai nilai-nilai yang paling lengkap yang saya rasakan adalah dari agama yang saya anut.
Ketika anak anak berubah besar ajari juga berperilaku baik kepada lingkungannya. Yang paling mudah dengan mengajarkan anak mengucapkan kata terima kasih, bisa saya bantu, apa pikiran positif yang sedang terpikirkan dan masih banyak lagi interaksi untuk membuat lingkungan yang jauh lebih baik.
Jadi jangan takut apabila bapak, ibu, kakek dan neneknya beda karakter. Terus berdoa serta memberikan contoh menjadi rumus utama sebagai ikhtiar kita.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar