Sabtu malam di sebuah halaman yang terhalang pagar se tinggi dua meter, beberapa anak memerhatikan gerakan guru silatnya. Semua ini untuk membangun kesiapsiagaan merujuk surat An Nisa 71 ungkap Bang Ai yang kebetulan juga menyediakan tempatnya sebagai sarana latihan.
Malam malam sebelumnya telah berbincang bang Sinyo dan beberapa pemuda di kelurahan Karet Tengsin untuk melestarikan seni bela diri khas Betawi ini, nama seni ini adalah Silat Cingkrik. Menurut cerita silat ini berasal dari Rawa Belong yang dipopulerkan oleh Ki Maing.
Siapa kira jika ilmu bela diri Cingkrik ini terinspirasi dari hewan yang lincah bergerak, tak heran jika Cingkrik ini pun berasal dari bahasa Betawi yakni Cingkrak Cingkrik yang berarti lincah.
Kini kelincahan ini diikuti oleh beberapa anak di area gang Buaya Kelurahan Karet Tengsin, seraya berkata "elu jual gue beli". Bersiagalah generasi muda, jangan kebanyakan main game online, gumamku menutup pertemuan ini.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Malam malam sebelumnya telah berbincang bang Sinyo dan beberapa pemuda di kelurahan Karet Tengsin untuk melestarikan seni bela diri khas Betawi ini, nama seni ini adalah Silat Cingkrik. Menurut cerita silat ini berasal dari Rawa Belong yang dipopulerkan oleh Ki Maing.
Siapa kira jika ilmu bela diri Cingkrik ini terinspirasi dari hewan yang lincah bergerak, tak heran jika Cingkrik ini pun berasal dari bahasa Betawi yakni Cingkrak Cingkrik yang berarti lincah.
Kini kelincahan ini diikuti oleh beberapa anak di area gang Buaya Kelurahan Karet Tengsin, seraya berkata "elu jual gue beli". Bersiagalah generasi muda, jangan kebanyakan main game online, gumamku menutup pertemuan ini.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar