Setan berusaha menjerumuskan manusia dalam kelalaian dan kebinasaan. Sebagaimana janji Iblis laknatullah,
Cara yang ditempuh Iblis itu adalah membuat aktifis dakwah “merasa memiliki jasa dalam dakwah”
“Kalau bukan saya, dakwah di kita ini tidak jalan”
“Saya yang menggagas dakwah di ma’had ini”
“saya yang membimbing ia agar mendapat hidayah”
“Saya pencetus dan penggerak program hapalan ini”
Bahwa bisa saja Allah meolong agama ini bukan dari tangan kita, melainkan tangan orang lain, atau bahkan bisa jadi dari tangan orang yang fasik.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Kita tidak perlu kaget dengan hadits ini, karena bahkan terkadang Allah menolong agama ini dengan orang kafir seperti Abu Thalib paman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Ibnu Batthal rahimahullah berkata menjelaskan hadits ini,
Ibnu Hajar Al-Asqalaniy rahimahullah menjelaskan hadits ini,
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ , إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka
semuanya kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.” (Shaad: 79-83)Cara yang ditempuh Iblis itu adalah membuat aktifis dakwah “merasa memiliki jasa dalam dakwah”
“Kalau bukan saya, dakwah di kita ini tidak jalan”
“Saya yang menggagas dakwah di ma’had ini”
“saya yang membimbing ia agar mendapat hidayah”
“Saya pencetus dan penggerak program hapalan ini”
Bahwa bisa saja Allah meolong agama ini bukan dari tangan kita, melainkan tangan orang lain, atau bahkan bisa jadi dari tangan orang yang fasik.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
وَأَنَّ اللهَ يُؤَيِّدُ هَذَا الدِّينَ بِالرَّجُلِ الْفَاجِرِ
“Terkadang/boleh jadi Allah menolong agama ini dengan orang yang fajir/pelaku maksiat”Kita tidak perlu kaget dengan hadits ini, karena bahkan terkadang Allah menolong agama ini dengan orang kafir seperti Abu Thalib paman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Ibnu Batthal rahimahullah berkata menjelaskan hadits ini,
وقوله: (إن الله يؤيد هذا الدين بالرجل الفاجر) يشتمل على المسلم والكافر، فيصح أن قوله: (لا نستعين بمشرك) خاص فى ذلك الوقت
“Sabda beliau, ‘Terkadang/boleh jadi Allah menolong agama ini dengan orang yang fajir alias pelaku maksiat’, mencakup orang muslim dan orang kafir,
sabda beliau shohih yaitu ‘kita tidak perlu meminta bantuan kepada
orang musyrik”, maka hadits ini khusus pada waktu tersebut [tidak
bertentangan, pent]” Ibnu Hajar Al-Asqalaniy rahimahullah menjelaskan hadits ini,
جزم بن المنير والذي يظهر أن المراد بالفاجر أعم من أن يكون كافرا أو فاسقا ولا يعارضه قوله صلى الله عليه وسلم إنا لا نستعين بمشرك
“Ibnul Munir menegaskan bahwa pendapat terkuat yang dimaksud Al-fajir adalah lebih umum dari kafir atau fasik dan tidak bertentangan dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ‘kita tidak perlu meminta bantuan kepada orang musyrik.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar