Para pembaca yang budiman, manusia sendiri
merupakan makhluk Allah – سبحانه وتعالى – yang berjati diri amat zhalim
dan amat bodoh. Allah -Subhanahu wa Ta’la- berfirman,
إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا [الأحزاب/72]
إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا [الأحزاب/72]
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat
kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk
memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim
dan amat bodoh”. (QS.Al-Ahzab :72)
Bukti kejahilan dan kebodohan itu, tatkala
harta datang kepadanya, ketertarikan hati pun sangat kuat terhadap
harta. Sedang harta sering membuat manusia rakus sehingga ia menempuh
segala macam cara dalam meraihnya, tanpa peduli halal-haramnya. Semua
itu mereka lakukan karena kerakusan dan kecintaan yang mendalam terhadap
harta duniawi.
Allah -Ta’ala- berfirman,
وَتُحِبُّونَ الْمَالَ حُبًّا جَمًّا [الفجر/20]
“Dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan”. (QS.Al-Fajr : 20)
Perumpamaan bagi orang-orang yang dilanda
penyakit cinta dunia, laksana orang yang diberi air di tengah gurun
pasir yang tandus. Jika ia diberi setenguk, maka ia ingin selanjutnya
sampai perutnya kembung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar