Kajian subuh di Masjid Ukhuwwah Denpasar kali ini membahas tentan orang orang yang mendapat lknat dari Alloh SWT.
Nabi Muhammad saw bersabda:
“Semoga Alloh melaknat orang yang menyembelih hewan yang diperuntukkan untuk selain Alloh. Semoga Alloh melaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya. Semoga Alloh melaknat orang yang melindungi pelaku kejahatan. Semoga Alloh melaknat orang yang mengubah batas tanah secara dholim”.
Kata Laknat dalam hadits di atas mengandung arti terjauh dari kasih sayang Alloh, contoh makhluk yang mendapatkan laknat Alloh ialah Iblis. Hadist di atas mengandung dua makna terkait dengan laknat, pertama ialah do’a dari nabi Muhammad saw agar pelaku-pelakunya mendapat laknat dari Alloh, dan yang kedua ialah pemberitaan bahwa Alloh akan melaknat pelaku-pelakunya. Siapa sajakah sebenarnya orang yang akan mendapatkan laknat dari Alloh itu?
Pertama, Orang yang Menyembelih Hewan yang Diperuntukan Untuk Selain Alloh.
Dalam Islam penyembelihan hewan termasuk salah satu ibadah yakni pada saat aqiqah (7 hari setelah kelahiran anak) , qurban, dan berhaji. Jika penyembelihan hewan ini diperuntukkan untuk selain Alloh, misalnya untuk Jin, nyi roro kidul, jembatan, bangunan, dan lain sebagainya maka dikategorikan sebagai syirik dan termasuk dosa besar. Pelaku kesyirikan akan dilaknat Alloh swt, sebagaimana Alloh bersabda dalam Hadits Qudsi, “Barangsiapa mengamalkan amalan yang didalamnya mempersekutukan diriku, maka Aku berlepas diri dari pelaku dan perbuatan syiriknya”.
Jangan nodai hidup kita dengan kesyirikan karena jika kita mati dalam kondisi syirik, maka dosa kita tidak akan diampuni Alloh swt. Alloh berfirman dalam QS An-nisa 116, “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya”.
Kedua, Orang yang Melaknat Orang Tua
Ada dua pengertian terkait dengan ini, pertama perbuatan yang secara langsung melaknat orang tuanya sendiri, dan pengertian kedua si A melaknat orang tua si B sehingga si B melaknat orang tua si A. Menjadi kewajiban bagi kita selain berbakti kepada Alloh juga berbakti kepada orang tua. Sungguh merugi andaikan seseorang yang orangtuanya masih hidup, namun ia tidak maksimal berbakti kepadanya. Alloh berfirman, “Robmu mewajibkan untuk berbuat tidak syirik dan berbuat baik kepada orang tua”.
Ketiga, Orang yang Melindungi Pelaku Kejahatan
Berlaku bagi seseorang yang melindungi pelaku kejahatan baik dalam urusan agama maupun dunia, siapapun orangnya tanpa pandang bulu.
Keempat, Orang yang Mengubah Batasan Tanah Secara Dzalim
Yakni seseorang yang memasukkan tanah hak orang lain menjadi miliknya sendiri atau secara dzolim. Ia akan dibebani tujuh lapis bumi di akhirat kelak dan termasuk orang yang bangkrut. Nabi bertanya kepada sahabat, “Tahukah engkau, siapakah orang yang bangkrut?, lantas nabi menerangkan, Orang yang bangkrut ialah umatku yang membawa pahala shalat, zakat dan ibadah lainnya di akhirat kelak namun ia pernah memukul dan menumpahkan darah orang lain. Maka pahalanya akan diserahkan ke orang lain itu. Jika pahala orang lain itu kurang, maka dosanya akan ditanggung oleh dirinya”.
Dalam mengarungi kehidupan ini, nabi kita memberikan nasehat, “Surga selalu dikelilingi oleh hal-hal yang tidak menyenangkan, sementara neraka sebaliknya dikelilingi oleh yang seolah-olah menyenangkan”. Hidup ini sesungguhnya adalah ujian. Upaya yang harus kita lakukan agar lulus ujian ini ialah berupaya mengesakan Alloh, beribadah, tidak meremehkan dosa-dosa, memahami al Qur’an, menghadiri majlis ilmu agama, dan melaksanakan kebaikan-kabaikan lainnya.
Penguasaan ilmu agama sangatlah penting bagi kita, karena ia akan membimbing kehidupan kita. Tidak sedikit orang terjerumus kepada kesyirikan karena kebodohannya. Rosul bersabda, “Menimba ilmu agama adalah fardu ain untuk setiap muslim”. Pahamilah Islam dengan pemahaman yang benar, agar kita terhindar dari keyakinan dan pemikiran yang rusak serta mencoreng islam dan kaum muslimin. Kembalilah kepada al-Quran dan As-sunnah agar kita mendapat kemuliaan hidup serta memberikan hak dengan benar terhadap Alloh, Rosul dan manusia.
Nabi Muhammad saw bersabda:
“Semoga Alloh melaknat orang yang menyembelih hewan yang diperuntukkan untuk selain Alloh. Semoga Alloh melaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya. Semoga Alloh melaknat orang yang melindungi pelaku kejahatan. Semoga Alloh melaknat orang yang mengubah batas tanah secara dholim”.
Kata Laknat dalam hadits di atas mengandung arti terjauh dari kasih sayang Alloh, contoh makhluk yang mendapatkan laknat Alloh ialah Iblis. Hadist di atas mengandung dua makna terkait dengan laknat, pertama ialah do’a dari nabi Muhammad saw agar pelaku-pelakunya mendapat laknat dari Alloh, dan yang kedua ialah pemberitaan bahwa Alloh akan melaknat pelaku-pelakunya. Siapa sajakah sebenarnya orang yang akan mendapatkan laknat dari Alloh itu?
Pertama, Orang yang Menyembelih Hewan yang Diperuntukan Untuk Selain Alloh.
Dalam Islam penyembelihan hewan termasuk salah satu ibadah yakni pada saat aqiqah (7 hari setelah kelahiran anak) , qurban, dan berhaji. Jika penyembelihan hewan ini diperuntukkan untuk selain Alloh, misalnya untuk Jin, nyi roro kidul, jembatan, bangunan, dan lain sebagainya maka dikategorikan sebagai syirik dan termasuk dosa besar. Pelaku kesyirikan akan dilaknat Alloh swt, sebagaimana Alloh bersabda dalam Hadits Qudsi, “Barangsiapa mengamalkan amalan yang didalamnya mempersekutukan diriku, maka Aku berlepas diri dari pelaku dan perbuatan syiriknya”.
Jangan nodai hidup kita dengan kesyirikan karena jika kita mati dalam kondisi syirik, maka dosa kita tidak akan diampuni Alloh swt. Alloh berfirman dalam QS An-nisa 116, “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya”.
Kedua, Orang yang Melaknat Orang Tua
Ada dua pengertian terkait dengan ini, pertama perbuatan yang secara langsung melaknat orang tuanya sendiri, dan pengertian kedua si A melaknat orang tua si B sehingga si B melaknat orang tua si A. Menjadi kewajiban bagi kita selain berbakti kepada Alloh juga berbakti kepada orang tua. Sungguh merugi andaikan seseorang yang orangtuanya masih hidup, namun ia tidak maksimal berbakti kepadanya. Alloh berfirman, “Robmu mewajibkan untuk berbuat tidak syirik dan berbuat baik kepada orang tua”.
Ketiga, Orang yang Melindungi Pelaku Kejahatan
Berlaku bagi seseorang yang melindungi pelaku kejahatan baik dalam urusan agama maupun dunia, siapapun orangnya tanpa pandang bulu.
Keempat, Orang yang Mengubah Batasan Tanah Secara Dzalim
Yakni seseorang yang memasukkan tanah hak orang lain menjadi miliknya sendiri atau secara dzolim. Ia akan dibebani tujuh lapis bumi di akhirat kelak dan termasuk orang yang bangkrut. Nabi bertanya kepada sahabat, “Tahukah engkau, siapakah orang yang bangkrut?, lantas nabi menerangkan, Orang yang bangkrut ialah umatku yang membawa pahala shalat, zakat dan ibadah lainnya di akhirat kelak namun ia pernah memukul dan menumpahkan darah orang lain. Maka pahalanya akan diserahkan ke orang lain itu. Jika pahala orang lain itu kurang, maka dosanya akan ditanggung oleh dirinya”.
Dalam mengarungi kehidupan ini, nabi kita memberikan nasehat, “Surga selalu dikelilingi oleh hal-hal yang tidak menyenangkan, sementara neraka sebaliknya dikelilingi oleh yang seolah-olah menyenangkan”. Hidup ini sesungguhnya adalah ujian. Upaya yang harus kita lakukan agar lulus ujian ini ialah berupaya mengesakan Alloh, beribadah, tidak meremehkan dosa-dosa, memahami al Qur’an, menghadiri majlis ilmu agama, dan melaksanakan kebaikan-kabaikan lainnya.
Penguasaan ilmu agama sangatlah penting bagi kita, karena ia akan membimbing kehidupan kita. Tidak sedikit orang terjerumus kepada kesyirikan karena kebodohannya. Rosul bersabda, “Menimba ilmu agama adalah fardu ain untuk setiap muslim”. Pahamilah Islam dengan pemahaman yang benar, agar kita terhindar dari keyakinan dan pemikiran yang rusak serta mencoreng islam dan kaum muslimin. Kembalilah kepada al-Quran dan As-sunnah agar kita mendapat kemuliaan hidup serta memberikan hak dengan benar terhadap Alloh, Rosul dan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar