Jangan banyak main, nanti tidak belajar, begitulah ungkapan dari orang tua kita waktu itu, padahal bermain juga belajar. Dari bermain anak anak bisa mengetahui kekuatan lawan sepermainan, dari permainan pelaku bisa berstrategi, berpikir, berhitung dan masih banyak lagi.
Permainan dalam makna yang luas harus kita buat agar memacu anak untuk terus berpikir dan berkarya, inovasi nanpa henti, kreativitas tanpa batas dan banyak sekali ungkapan yang melekat. Namun jika dilihat betapa permainan dengan pola instan ternyata memiliki banyak kelemahan, sebut saja game online.
Dari media datar anak anak tidak dilatir berinteraksi dengan lawannya, biasanya pemain asyik dengan mengomentari permaiannya sendiri, misal tembak tembak.., bom bom.., makan makan.. dan lain sebagainya.
Anak anak sangat membutuhkan untuk melatih motorik, sensorik sehingga dia bisa menyimpulkan hasil dari pengalaman yang dilakukan.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Permainan dalam makna yang luas harus kita buat agar memacu anak untuk terus berpikir dan berkarya, inovasi nanpa henti, kreativitas tanpa batas dan banyak sekali ungkapan yang melekat. Namun jika dilihat betapa permainan dengan pola instan ternyata memiliki banyak kelemahan, sebut saja game online.
Dari media datar anak anak tidak dilatir berinteraksi dengan lawannya, biasanya pemain asyik dengan mengomentari permaiannya sendiri, misal tembak tembak.., bom bom.., makan makan.. dan lain sebagainya.
Anak anak sangat membutuhkan untuk melatih motorik, sensorik sehingga dia bisa menyimpulkan hasil dari pengalaman yang dilakukan.
permainan tradisional.foto.fadlik
Beberapa orang di atas usia 30 tahun hari ini mengenang kembali apa saja yang dimainkannya ketika mereka kecil, hasilnya banyak sekali kesimpulan yang didapat. Mereka mengenang kembali untuk membuat alat sebelum dimainkan, tidak seperti sekarang, tekan tombol kemudian play. Dari contoh kecil itu saja anak anak telah dipenggal kreativitasnya. Masih banyak lagi yang lain.Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar