Kumbang di sekitar palm, mengisi hidupnya. Makan apa saja yang biasa dimakan. Di sekitar kami terdapat banyak sekali pohon kelapa. Masyarakat Bali memang dekat sekali kehidupannya dengan pohon yang satu ini,
biasanya tumbuh di pekarangan, pohon kelapa dan kamboja, keduanya sering untuk upacara agama.
Angin yang kencang di akhir bulan februari, menampakkan wajah nyiur penuh rupa, daunnya kesana kemari, banyak pohon tumbang beserta ranting ranting berserakan di jalanan. Hujan lebat yang terjadi beberapa jam di Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng, Mengakibatkan banjir bandang hingga memenuhi jalanan. Hujan tak pernah salah, manusia yang membangun jalan dari jalan air yang mestinya ada. Tidak malah dipersempit dan membuang sampah dalam alirnya.
Sementara pada keseharian kumbang mengisi hidupnya di sekitar pohon kelapa dan lontar yang tinggi menggapai awan, kumbang mencari makan dan buang kotoran. Semua memiliki siklusnya masing masing, sama seperti kedua kumbang ini yang gigih untuk hidup, menghampiri rumah rumah yang penuh cahaya hingga terjebak di dalamnya. Sementara keesokan harinya pemangsa seperti kucing dan ayam memakannya, ajal untuk sang kumbang, rejeki bagi pemangsa.
Sementara diriku dimalam hari. Pikiran berganti, kadang terhibur dan jenuh pada suara sayapnya yang menyeringai di kuping hingga menimpa wajah dan tubuhku. Ketika tetangga mengalaminya jeritnya sampai ke rumah. Mungkin itu zikirnya, kadang saya cemburu, kumbang bersusah payah menggapai cahaya, meski kerap menabrak tembok, pintu dan kaca jendela yang transparan demi menggapai cahaya neon. Kini satu mati dan kami tunggu giliran.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar