Semakin lama menyeramkan, orang memohon untuk dipilih, masuk ke kampung kampung, pasar, mengadakan pengobatan gratis, menanam pohon, bagi bagi kaos dan banyak aksi aksi unik sehingga masa tertarik. Semua biaya keluar. Dana kampanye tersedot besar dan itu dari uang Negara. Ada juga tambahan yang lainnya dari proyek proyek halal dan tidak, pokoknya apa aja dilakukan sing penting ronde selanjutnya dipilih lagi. Kalau perlu setiap hari kerumah warga miskin untuk mendapat simpati.
Babak kedua terjadi, semua gambar ada di audio visual, dari gambar sok alim, ngasih bantuan sampai mendukung cabang olah raga yang banyak menyedot masa. Gambarnya ada di mana mana, dari jalan sampai tembok luar kelurahan, nemu bidang datar, mulus, strategis pokoknya dihajar, tanpamemperhitungkan keindahan, kebersihan, apalagi sampahnya yang berseliweran ketika janji janjinya dicetak dikertas mahal untuk dibagikan ke warga.
Babak ketiga, orangnya enggak kelihatan, sekali kelihatan membela partainya, bukan rakyat yang memilih dia, sekali nongol mendukung kegiatanyang enggak jelas, pembabatan hutan sampai mendukung artis yang enggak ada sangkut pautnya sama kursi yang dia duduki. Bener bener deh pokoknya, kalau uda begini ceritanya apa perlu kita memiliki wakil rakyat, yang kita juga sama sama saksikan bahwa lembaga yang didudukinya adalah lembaga terkorup namber one. Dasar leak.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Babak kedua terjadi, semua gambar ada di audio visual, dari gambar sok alim, ngasih bantuan sampai mendukung cabang olah raga yang banyak menyedot masa. Gambarnya ada di mana mana, dari jalan sampai tembok luar kelurahan, nemu bidang datar, mulus, strategis pokoknya dihajar, tanpamemperhitungkan keindahan, kebersihan, apalagi sampahnya yang berseliweran ketika janji janjinya dicetak dikertas mahal untuk dibagikan ke warga.
Babak ketiga, orangnya enggak kelihatan, sekali kelihatan membela partainya, bukan rakyat yang memilih dia, sekali nongol mendukung kegiatanyang enggak jelas, pembabatan hutan sampai mendukung artis yang enggak ada sangkut pautnya sama kursi yang dia duduki. Bener bener deh pokoknya, kalau uda begini ceritanya apa perlu kita memiliki wakil rakyat, yang kita juga sama sama saksikan bahwa lembaga yang didudukinya adalah lembaga terkorup namber one. Dasar leak.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar