Negeri ini memang kaya, dari kedalaman sampai ketinggian mengandung kekayaan yang luar biasa, dari mulai minyak bumi, ikan ikan, bahan tambang, pepohonan dan masih banyak lagi. Indonesia juga dikenal sebagai Negara yang memiliki garis pantai terpanjang di seluruh Dunia, jadi nggak heran kalau Negara ini disebut sebagai Negara maritim, 2/3 luasnya pun dikuasai lautan. Namun heran banget bahwa Negara yang memiliki lautan luas, lautnya asin, tapi garam aja masih impor dari luar negeri.
Alasannya karena garam lokal pengolahannya masih sangat tradisional, jadi nggak higienis, nggak standar, sementara pabrik pabrik garam yang standar adanya di luar Negeri, bayangin dong, banyak orang pinter di Indonesia tapi mikirin kaya ginian aja nggak bisa. Untuk impor garam saja kita harus mengeluarkan dana 1 triliyun rupiah. Ini biayanya sebanding dengan satu juta anak SD yang kita biayain untuk 1 juta anak, dari kelas satu sampai kelas enam, sampe lulus SD. Bayangin, kalau dilihat lagi bisa juga memenuhi prioritas yang lainnya.
Mungkin atau pastilah ada yang memiliki kepentingan dibalik impor beras, impor garam, impor impor yang lainnya. Orang pinter yang lahir malah buat minterin yang lain. Gara gara garam yang beryodium atau enggak, gara gara kadar NaCl yang di Indonesia ini cuma 98% sementara yang dari luar itu 100% sehingga impor garam berlanjut sampai sekarang. Mikir secara sederhana coba.., masa buat pesawat bisa, tapi buat garam enggak bisa. kalau terus begini, kasihan petani garam kita, semua pada lesu dengan keadaan laut yang airnya nggak berkurang.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Alasannya karena garam lokal pengolahannya masih sangat tradisional, jadi nggak higienis, nggak standar, sementara pabrik pabrik garam yang standar adanya di luar Negeri, bayangin dong, banyak orang pinter di Indonesia tapi mikirin kaya ginian aja nggak bisa. Untuk impor garam saja kita harus mengeluarkan dana 1 triliyun rupiah. Ini biayanya sebanding dengan satu juta anak SD yang kita biayain untuk 1 juta anak, dari kelas satu sampai kelas enam, sampe lulus SD. Bayangin, kalau dilihat lagi bisa juga memenuhi prioritas yang lainnya.
Mungkin atau pastilah ada yang memiliki kepentingan dibalik impor beras, impor garam, impor impor yang lainnya. Orang pinter yang lahir malah buat minterin yang lain. Gara gara garam yang beryodium atau enggak, gara gara kadar NaCl yang di Indonesia ini cuma 98% sementara yang dari luar itu 100% sehingga impor garam berlanjut sampai sekarang. Mikir secara sederhana coba.., masa buat pesawat bisa, tapi buat garam enggak bisa. kalau terus begini, kasihan petani garam kita, semua pada lesu dengan keadaan laut yang airnya nggak berkurang.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar