dengan kelotok meninggalkan TWA Tanjung KeluangTaman Wisata Alam Tanjung Keluang (TWA Tanjung Keluang) terdapat di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Dari Jakarta, Semarang, Surabaya bisa menggunakan pesawat komersil ke Pangkalan Bun dengan jarak tempuh 1-1,5 jam. Dari Pangkalan Bun kita bisa ke Pantai Kubu dengan jarak tempuh 45 menit dengan menikmati kota kecil terbersih dengan lima kali mendapat penghargaan adi Pura. Perjalanan dilanjutkan lagi dari Pantai Kubu kita bisa menyewa Kelotok dengan waktu tempuh 30 menit. Pantai ini sangat tenang dan berhadapan langsung dengan laut Jawa. Apabila dari Jawa anda menggunakan kapal laut, biasanya ditempuh dari Semarang, anda langsung melihat TWA Tanjung Keluang di sebelah kiri menyambut anda sebelum sampai ke Pelabuhan Kumai di Kalimantan Tengah.
Lautnya relatif tenang, memungkinkan kita untuk melakukan aktifitas di laut seperti berenang, memancing. Sekarang juga terdapat fasilitas baru seperti Banana Boad. Sementara dari pantai kita bisa memancing, melakukan studi pengamatan penyu serta berjemur melepas kepenatan. Pasirnya putih, Tanjung ini terbentuk dari hamparan pasir dan lautnya yang tenang. Dahulu banyak penyu bertelur di Tanjung ini, pencurian telur serta aktivitas manusia dari penambangan mengakibatkan penyu enggan bertelur. Penyu sangat sensitif memilih tempat untuk bertelur, pantai yang tenang serta berpasir akan dihampirinya.
Berkat kerja keras Balai Kenservasi Sumber Daya Alam Seksi Konservasi Wilayah II Pangkalan Bun, Dinas Parieisata Kotawaringin Barat beserta beberapa mitra Lembaga Swadaya Masyarakat, aktivis lingkungan, pelajar, kini TWA Tanjung Keluang terus melakukan pembenahan, Tanjung yang dulu dikenal sebagai tempat penambangan dan penebangan hutan, kini perlahan namun pasti menjadi hijau.Inilah pusat Penelitian penyu terbesar di Pangkalan Bun, anda bisa mengamati, petugas BKSDA SKW II akan menerangkan segala halnya. Semoga TWA tetap terjaga keasliannya. Banyak wisatawan yang terus sadar untuk menjaga TWA dengan tidak membuang sampah sembarangan, vandalisme, membakar api unggun secara sembarangan dan lain sebagainya yang merugikan keasrian TWA Tanjung Keluang.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Lautnya relatif tenang, memungkinkan kita untuk melakukan aktifitas di laut seperti berenang, memancing. Sekarang juga terdapat fasilitas baru seperti Banana Boad. Sementara dari pantai kita bisa memancing, melakukan studi pengamatan penyu serta berjemur melepas kepenatan. Pasirnya putih, Tanjung ini terbentuk dari hamparan pasir dan lautnya yang tenang. Dahulu banyak penyu bertelur di Tanjung ini, pencurian telur serta aktivitas manusia dari penambangan mengakibatkan penyu enggan bertelur. Penyu sangat sensitif memilih tempat untuk bertelur, pantai yang tenang serta berpasir akan dihampirinya.
Berkat kerja keras Balai Kenservasi Sumber Daya Alam Seksi Konservasi Wilayah II Pangkalan Bun, Dinas Parieisata Kotawaringin Barat beserta beberapa mitra Lembaga Swadaya Masyarakat, aktivis lingkungan, pelajar, kini TWA Tanjung Keluang terus melakukan pembenahan, Tanjung yang dulu dikenal sebagai tempat penambangan dan penebangan hutan, kini perlahan namun pasti menjadi hijau.Inilah pusat Penelitian penyu terbesar di Pangkalan Bun, anda bisa mengamati, petugas BKSDA SKW II akan menerangkan segala halnya. Semoga TWA tetap terjaga keasliannya. Banyak wisatawan yang terus sadar untuk menjaga TWA dengan tidak membuang sampah sembarangan, vandalisme, membakar api unggun secara sembarangan dan lain sebagainya yang merugikan keasrian TWA Tanjung Keluang.
Salam berbagi,
Fadlik Al Iman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar