Dengan Tubuh Bengkok, Difabel Yatim Piatu ini Jualan Kerupuk Tuk Hidupi 2 Adiknya
Setiap langkah Nazaruddin adalah perjuangan. Tubuhnya sering gemetar, kakinya tidak stabil, dan sewaktu-waktu bisa k*j4ng tanpa peringatan. Namun, di lehernya selalu tergantung kantong kerupuk, dagangan sederhana yang jadi satu-satunya harapan untuk memberi makan kedua adiknya.
“Kaki saya suka gerak sendiri, kepala pusing, tangan gemetar terus... tapi kalau saya enggak jualan, adik saya enggak makan.”
Nazaruddin bukan hanya difabel. Ia juga yatim piatu. Sejak ibunya wafat karena k*nker ot4k dan ayahnya lebih dulu tiada, ia mengambil tanggung jawab sebagai kepala keluarga. Padahal, tubuhnya sendiri nyaris tak bisa dikendalikan setelah menjadi korban t*br*k l*ri saat masih SMA.
Sejak kec*l*ka*n itu, ia sering k*j4ng, kehilangan keseimbangan, dan harus hidup dengan gangguan s*raf otak seumur hidup. Namun ia tidak menyerah. Setiap hari, Nazaruddin berjalan kaki keliling kampung, menjajakan kerupuk. Penghasilannya sangat pas-pasan, ia pakai untuk membeli obat k*j4ng dan sedikit bahan makanan untuk adik-adiknya.
Ia tak pernah meminta-minta. Ia tetap bekerja. Dengan tubuh yang lemah, dengan langkah yang berat. Kini Nazaruddin hanya punya satu harapan. Bisa sembuh dan buka warung kecil di rumah, agar tetap bisa berjualan tanpa harus berjalan jauh dan menahan sakit.
Donasi dari teman-teman nggak hanya disalurkan untuk Nazaruddin saja. Namun beliau juga setuju dan memberikan izin ke Salam Setara untuk menyalurkan bantuan di galang dana ini ke penerima manfaat lainnya dengan kebutuhan serupa.
Link donasi https://kitabisa.com/campaign/simpultetapberjuang/story