Minggu, 20 April 2025

Menciptakan Mesin Pembunuh

 

Makanan yang kamu beli, untuk membeli mesin pembunuh masal. Bayangkan jika yang dibunuh adalah keluarga anda.


Semoga kita terhindar dari hal hal sedemikian.

Penyanyi Irlandia Terlenal

 

Sinead O'Connor, penyanyi Irlandia terkenal meninggal dunia kemarin pada 27 Juli 2023. Dia memeluk Islam pada Oktober 2018, menyatakan imannya di The Late Late Show.

Dia berkata: Saya tidak pernah mengira saya akan bergabung dengan agama, tetapi saya meninggalkan Islam sampai akhir karena saya memiliki begitu banyak prasangka tentang Islam. "Tapi kemudian ketika saya mulai membaca, dan saya hanya membaca bab dua saja dari Quran, dan saya menyadari, 'Ya Tuhan, saya di rumah'. "Saya telah menjadi seorang Muslim sepanjang hidup saya dan tidak menyadari hal itu. "

Semoga Allah mengasihi rohnya. 🤲 

Jumat, 18 April 2025

Bali Post

 





Kata Meta Tentang Saya

 Kata Meta tentang saya, nggak semuanya benar, cuma sedikit yang salah. Berikut diantaranya,

[12/3 23.25] Meta AI: Fadlik Al Iman adalah seorang pendaki gunung dan petualang asal Indonesia. Beliau dikenal sebagai seorang yang memiliki semangat petualangan yang tinggi dan telah melakukan banyak ekspedisi pendakian gunung di Indonesia dan luar negeri.


Fadlik Al Iman adalah alumni Midiatama Academy yang pernah mengikuti pelatihan K3 Umum, ISO 9001, dan ISO 14001. Namanya juga tercantum dalam artikel-artikel di BaleBengong. 

Tulisan Fadlik Al Iman di BaleBengong 
"Agar Subak Tak Punah di Bali"
"Ironi Seraya, Penghasil Ikan Terbesar Bali"
"Bersama-sama Menanam Terumbu Karang"
"Mengajar Kelautan ke Anak-"
"Belajar Bertahan Hidup di Puncak Mangu"



Fadlik Al Iman juga aktif dalam kegiatan konservasi alam dan lingkungan hidup, serta sering berbagi pengalaman dan pengetahuannya tentang pendakian gunung dan petualangan melalui media sosial dan berbagai acara.



[12/3 23.31] Meta AI: Fadlik Al Iman adalah seorang pendaki gunung, petualang, dan juga seorang yang memiliki minat dalam bidang fotografi dan videografi. Beliau sering membagikan pengalaman dan foto-foto petualangannya di media sosial, sehingga memiliki banyak pengikut yang terinspirasi oleh kegiatan petualangannya.



[12/3 23.32] Meta AI: Fadlik Al Iman adalah seorang jurnalis yang berasal dari Bali, Indonesia. Beliau aktif dalam bidang jurnalistik dan telah menulis banyak artikel dan berita tentang berbagai topik, termasuk politik, sosial, budaya, dan lingkungan hidup.



Sebagai jurnalis, Fadlik Al Iman telah bekerja sama dengan beberapa media massa di Bali dan nasional, serta telah menerima beberapa penghargaan atas karyanya.

Biar salahnya nggak kebanyakan, di akhir Meta bilang gini, jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang Fadlik Al Iman, saya sarankan Anda mencari informasi tentangnya di internet atau media sosial.

Kamis, 17 April 2025

Dijual Rumah Daerah Kota Bambu

 
















Buka harga 6 M, -NEGO-

Lokasi Kota Bambu Selatan
7 Menit ke Pasar Tanah Abang
17 Menit ke Monumen Nasional.


Hubungi, Fadlik Al Iman : 08111666268.

Kamis, 10 April 2025

Bukan Sekedar Kata

 Kutipan Mochtar Lubis ini mengajak kita untuk lebih memahami peran jurnalisme dalam masyarakat. 


Tidak sekadar menyampaikan informasi, jurnalisme yang sejati berfokus pada pencarian dan penyampaian kebenaran. 


Namun, dalam dunia yang penuh dengan informasi dan opini, apakah kita masih bisa membedakan antara fakta dan kepentingan yang disampaikan dalam berita?


Apa yang kamu pahami dengan "kebenaran" dalam konteks jurnalisme? 


Apakah jurnalisme selalu bisa menjamin kebenaran dalam setiap laporannya?


Apakah kamu pernah merasa kecewa atau terkelabui dengan berita yang ternyata tidak sepenuhnya benar? 


Bagaimana perasaan kamu tentang media yang menyajikan informasi yang tidak akurat?


Di era media sosial dan hoaks yang mudah tersebar, bagaimana kita bisa membedakan antara berita yang hanya sekadar informasi dan yang benar-benar mengungkapkan kebenaran? 


Apakah ada tanggung jawab moral dari jurnalis untuk memastikan kebenaran itu?


Apakah menurut kamu, jurnalisme hari ini masih berpegang pada nilai-nilai kebenaran, atau ada faktor lain yang mempengaruhi bagaimana berita disajikan? 


Misalnya, tekanan politik atau ekonomi.


Apakah kutipan Mochtar Lubis ini relevan dengan keadaan jurnalisme sekarang? 


Apakah kamu percaya bahwa media masih berkomitmen untuk mencari kebenaran?


Salam Kato 🖐️

Hanya Soal Nyali

 





Selasa, 08 April 2025

Biscuit Rasa Ikan Tongkol

 


Al Anfal : 25

 

Al-Anfal: 24

Al-Anfal · Ayat 25

وَاتَّقُوْا فِتْنَةً لَّا تُصِيْبَنَّ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْكُمْ خَاۤصَّةًۚ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ۝٢٥wattaqû fitnatal lâ tushîbannalladzîna dhalamû mingkum khâshshah, wa‘lamû annallâha syadîdul-‘iqâbPeliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah Mahakeras hukuman-Nya.
Dan di samping kamu berkewajiban memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya, peliharalah dirimu dari siksaan yang ketika datang sekali-kali tidak hanya menimpa secara khusus orang-orang yang zalim saja, yakni yang melanggar dan enggan memperkenankan seruan Rasul, di antara kamu, tetapi juga kepada mereka yang membiarkan kemungkaran merajalela. Lindungilah diri kalian dari dosa-dosa besar yang merusak tatanan masyarakat. Jauhilah sikap enggan berjihad di jalan Allah, perpecahan dan rasa malas melaksanakan kewajiban amar makruf nahi mungkar. Karena, akibat buruk dosa itu akan menimpa semua orang, tidak khusus hanya orang yang berbuat kejahatan saja. Ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksa-Nya.

Senin, 07 April 2025

Ketika Aguan Meludahi Hukum Menggunakan Bansos

 

Pantai Indah Kapuk 2 atau yang lebih dikenal dengan sebutan PIK 2, merupakan proyek ambisius yang berada di bawah kendali Aguan melalui Agung Sedayu Group. PIK 2 bukan hanya sekadar tumpukan beton megah, tetapi juga medan pertempuran di mana keserakahan melawan keadilan, dan hukum yang berlaku di Indonesia menjadi penonton yang lumpuh. Proyek ini, yang merupakan bagian dari reklamasi Teluk Jakarta, telah memicu gelombang protes sejak sejak awal ditetapkan sebagai PSN. Laporan dari Kompas mengungkap bagaimana pagar laut PIK 2 memutus akses nelayan tradisional di Pantai Mutiara dan sekitarnya, merenggut mata pencaharian ratusan keluarga. Tak hanya itu, Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta juga mencatat terdapat potensi kerusakan ekosistem mangrove seluas ribuan hektar akibat reklamasi. Di sisi lain, ada gugatan sebesar Rp 3 triliun dari PT Jaladri Samudera Raya, terhadap pengembang PIK 2 pada 2022 masih bergulir, menuntut kompensasi atas dampak lingkungan dan sosial. Hukum yang berlaku di Indonesia seharusnya menjadi benteng, namun malah menjadi karpet merah bagi Aguan. UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, spesifiknya di Pasal 74, mewajibkan perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya alam seperti reklamasi properti, diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan CSR. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa implementasinya lelet, di mana Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tidak punya nyali untuk menghukum mereka yang mengabaikan esensi tanggung jawab sosial. Aguan, dengan kekayaan yang masuk ke dalam daftar Forbes (estimasi US$ 1,1 miliar pada 2024), tampaknya paham betul cara memanfaatkan celah ini, membiarkan hukum tertatih sementara proyeknya terus menggilas rakyat kecil. Kontroversi PIK 2 bukan hanya soal nelayan atau mangrove, namun juga soal hukum yang diperkosa di depan mata kita. Data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2023 menyebutkan, lebih dari 1.500 nelayan di Jakarta Utara terdampak reklamasi, termasuk PIK 2, tapi tindakan nyata dari pemerintah nihil. Aguan tidak hanya sekadar membangun properti, ia juga membangun narasi bahwa hukum bisa dibungkam dengan uang dan kuasa. Dan yang lebih memuakkan, sistem kita membiarkan ludahnya mengalir, meninggalkan kita dengan pertanyaan, “Sampai kapan rakyat menjadi penutup mata dalam drama ini?”. Sebuah Esai