Kamis, 26 November 2015

Lihat Sekitar

Masa kecil tak terlupakan, tiap era punya cerita berbeda, meski demikian ada kesamaan. Belum lama keponakan saya bilang mggak akan main lagi dengan si anu, nggak mau deketin itu. Pokoknya ngambek.

Tidak lama berselang ceritanya menjadi lain. Keponakan tertawa bersama, seolah lupa cerita kemarin. Manusia makhluk sosial, satu sama lain sangat membutuhkan. Meski sekarang kadang anak tanpa sadar digiring orang tua menjadi individualis.

Layar datar tak pernah lepas dari tangan, kepala tertunduk, jari jemari lincah pada beberapa tombol,  marah bila diganggu,  susah diberi tahu. Mudah ngambek dan lain sebagainya. Hal ini diakibatkan game online yang dimainkannya.

Berikan anak kasih sayang dengan mengarahkannya bersosialisasi, bentukalah kebersamaan dalam pertemanan, lihat sekitar, masih banyak yang bisa digarap.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman 

Pengamatan

Berjalan jalan di alam terbuka tentunya menyenangkan. Udara bersih, teduh dan sejuk merupakan cerita sejatinya. Sering kali dalam perjalanan kita mendengar kicauan burung indah dimana mana, meski demikian ada juga yang masih mendengarkan musik sekeras kerasnya.

Jika anda bosan dengan cerita perjalanan alam bebas yang biasa biasa saja,  cobalah untuk mengamati sekitar kita. Di Indonesia telah banyak komunitas pengamat burung. Mempelajari burung-burung, kenapa?.

Burung adalah hewan yang juga membantunya penyerbukan,  penyebaran biji, banyak fungsi burung di hutan. Jika penasaran, ambillah sebilah alat bernama binokuler. Banyak kejadian di luar dugaan. Ternyata mengamati burung serta Biodiversity lainnya menyenangkan.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman 

Tanpa Ilmu Tanpa Agama

Kering, terik tak terlukiskan, hanya dengan syukur semuanya termaknai. Mungkin itu penggalan kata dariku tentang nasehat orang Namibia yang dengan bahasa gambar bisa lebih berarti dari kata katanya sendiri.

Satu lagi penggalan paragraf yang ku ambil. "Agama tanpa Ilmu, lumpuh. Ilmu tanpa Agama, tuli. Tanpa Agama dan Ilmu sesungguhnya telah mati dalam hidup.

Kering, basah, susah, senang, semua sudah tegambarkan. Tinggal bagaimana kita menjalaninya. Teruslah belajar, agar hidup lebih hidup.

Salam berbagi,

Selasa, 24 November 2015

Ngoro ngoro

Pagi ini ketika itu, fatamorgana sepanjang aspal perbatasan, menyambung waktu ke Ngoro ngoro. Kami hanya ini, kemudian lagi berlari.

Satu senyuman dari anak berkeringat di ujung tanah merah memberikan bukti lewat pandang matanya. Betapa orang hilir mudik tanpa singgah.

Ngoro ngoro makin dekat, kemudian Land Rover menari salam selimut debu tanah Afrika. Kami hanya bertiga yang bukan anak kecil lagi. Melangkah,  menemui Lion, Hippo, Rhino,  Eagels yang bertarung memperebutkan kuasa area, aerobatik, aerodinamik sampai hari ini.

Catatan Afrika 2001.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman 

Selasa, 17 November 2015

Sebuah Perumpamaan

Ketika ada sumber makanan maka mereka menghampirinya. Kemudian mereka disalahkan, disapu, dimatikan atau perlakuan lainnya. Sebetulnya ada cara yang lebih ramah mengusirnya yakni dengan memindahkan sumber makanannya.

Mereka komunal yang satu sama lain saling percaya,  membagi peran, terus mengisi hidup dengan bekerja. Mereka juga pernah ditanyakan untuk memimpin Bumi ini, namun tidak mengambilnya, karena tugas yang diemban begitu berat.

Pencipta menceritakannya semua kepada kita,  meski terdapat semut dibalik batu di dalam hutan yang gelap gulita,  tak ada satupun yang luput dari pengetahuannya. Kemudian kumpulkanlah semua manusia yang ahli kemudian sama sama berfikir untuk membuat seekor semut,  niscaya tak akan mampu.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman 

Senin, 16 November 2015

Zerowaste Lifestyle

Dalam pembicaraan beberapa waktu lalu bersama David Sutasurya direktur YPBB (Yayasan Pengembangan Biosains dan Bioteknologi bahwa sampah yang ada didominasi sampah organik, namun kenalannya sampah anorganik memerlukan masa yang sangat lama untuk berdaur.

Dikatakannya lagi, bahwa di Bangladésh kantong kresek ternyata sudah dilarang dari awal tahun 2000. Dalam diskusi sebelumnya David memaparkan program terdekatnya dengan mengadakan program Pelatihan Zero Waste Lifestyle. Ini adalah upaya mendorong terjadinya Zero Waste Home, pendekatan pengurangan sampah dari rumah.

Gerakan ini dibangun atas visi bahwa sebagian besar pengelolaan sampah bisa diselesaikan di rumah.  Seperti diketahui bahwa pola hidup berlebihan mempengaruhi volume sampah juga yang berlebih. Itu mengapa ajaran kebaikan mengajarkan bahwa hidup tak berlebih, mungkin salah satu tujuannya agar sampah bisa diminimalisir.

Dalam kesempatan sebelumnya jauh berada di kaki gunung sebuah Taman Nasional di Gunung Gede Pangrango Herry Trijoko yang.menjadi anggota Relawan Montana memaparkan bahwa kami sedang memprakarsai kampanye Zerowaste untuk para pendaki di gunung Gede.

Kami dan kawan kawan membagi isu ini menjadi tiga, pertama aman dan nyaman berwawasan lingkungan, kedua Safety prosedur dalam mendaki ketiga sosial budaya. Yang ketiga ini juga bisa menjadi alat pendekatan kepada pendaki yang masih nakal mencemari alam ini pungkasnya.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman 

Minggu, 15 November 2015

Mereka Gorila Bukan Kingkong

Cerita Kingkong merebak di cakrawala, kemudian meracuninya. Dunia dimana mana dunia. Mewarnai diwarnai, melintasi dimensi multi fantasi,  hingga lupa yang sebenarnya.

Sadar atau pun tidak,  saya sampaikan pada saudara,  entah ada apa dibaliknya,  kemudian dalam kesederhanaan, kepolisian dan rasa tulus saya sampaikan.

Suara dari balik hutan tropis,  dibalik balik peredu di tutupi dahan hijau dan para pakis yang segar. Mereka berkeluarga, mereka itu Gorila bukannya Kingkong.

Salam berbagi,

Mungkin Aku Tertidur, Atau

Keyakinan manapun mengutuk pembunuhan, hanya keyakinan yang jahil dan tak beradab mendukung hal tersebut. Mungkin kau anggap aku tertidur dalam permasalahan kemarin, hingga aku pun berkata apakah kau pun menutup mata pada hal hal sebelumnya.

Aku berduka pada saudara saudara saya di Paris 🗼 terhadap kejadian yang.menimpa mereka , ini tragedi kemanusiaan yang kian ngejelimet .

Dukaku pada mereka , kemudian perlahan sampai pada lukaku yang selama ini ada pada saudara saudara di Suriya, Mesir, Gaza dan lainnya, apakah mereka luput dari perhatian media .Jawabnya hanya pada anda yang setiap hari membaca .

Salam Berbagi ,
NURANI


Jumat, 06 November 2015

Dari Tempat Itu

Suara ombak, pohon waru, jaring koyak, pecahan karang di ujung kaki. Kali ini ingin ku cemburu, pada kuda kuda yang bekerja pada tuannya. Melangkah membawa kebutuhan warga dari dermaga ke tengah Pulau, kemudian kembali membawa material untuk bahan bangunan rumah tuannya.

Anak anak kecil tanpa sepatu, pergi ke sekolah. Meninggalkan tamu dari Eropa,  yang oleh mereka dipanggil bule. Di bawah pohon asam disaksikan kelapa tinggal sedepa. Oy...., pulau ini makin sesak, bau nyinyir limbah makanan laut, Oy...., pulau ini berat.

Berat oleh akal akalan Pemda yang menjual tempat atas nama pariwisata, kong kali kong bagus di cacing. Pulau ini makin tua, bersama penghuni tua yang makin tersingkir,  bersama adat istiadat yang mau istirahat karena melihat budaya latah negeri tetangga.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Lombok 2014. 

Perlahan

Aroma debu di bawah pohon berduri, jauh dari dinding dinding pelepah rumah orang Belu. Sebelumnya terik menyapa ubun ubun di kepala, lahirkan keringat nyata.

Di dekat pasar tua,  suara walet, tebing Wakatimun melamun, babi babi gemuk dipelihara warga. Orang orang tua para lelaki dan wanita, mulutnya merah mengunyah sirih.

Angin lalu menyapa malam malam yang kering. Indonesia kah ini,  meninggalkan masa lampau yang perlahan disinggung pendatang, perlahan kalah,  perlahan ditundukkan negeri tetangga.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman