Selasa, 21 Oktober 2014

Solusi Selamatkan Kehidupan Laut

VIVAnews - Peneliti menawarkan pendekatan baru untuk menjaga spesies kelautan yang invasif. Caranya adalah dengan memakannya hewan-hewan tersebut.

Mulai dari pterois, atau lionfish yang melanda batu karang di lepas pantai Florida, sampai ke Asian carp, atau sejenis ikan mas yang populasinya meluas sampai ke Great Lakes, makhluk eksotis ini melahap dan mengalahkan ikan setempat dan mengganggu ekosistem.

“Manusia adalah predator yang paling luas di planet Bumi,” kata Philip Kramer, Director of the Caribbean Program for the Nature Conservancy, dikutip dari New York Times, 11 Juli 2011.

Untuk itu, kata Kramer, daripada memakan sup sirip hiu yang semakin mendekati punah, tidak ada salahnya jika kita memakan spesies yang menyebabkan kerusakan. “Dengan demikian, aktivitas makan kita justru memberikan kontribusi positif pada lingkungan,” ucapnya.

“Menurut kami, pasti ada pasar yang besar,” kata Wenonah Hauter, peneliti dari Food and Water Watch yang merekomendasikan untuk mengonsumsi spesies invasif sebagai alternatif yang lebih aman dan membawa manfaat.

Sayangnya, baru sedikit restoran yang menyediakan menu lionfish, Asian carp, ataupun kepiting hijau Eropa yang juga mengancam kelangsungan spesies lain. “Yang kita butuhkan adalah cara memasak dan mencari menu yang paling tepat untuk menyajikan hewan-hewan ini,” ucap Hauter.

Saat ini, Food and Water Watch telah bergabung dengan James Beard Foundation dan Kerry Heffernan, kepala koki dari restoran South Gate di New York City untuk menemukan resep memasak Asian carp serta membuat filet lionfish.

BALI - LOMBOK

Perjalanan menuju Pelabuhan Lembar memakan waktu lima jam, dari Padang Bai ke arah timur melewati Pulau Nusa Penida di sebelah kanannya, kalau beruntung kita bisa melihat lumba lumba menyapa para penumpang di tengah perjalanan.
Perjalanan dari Denpasar sendiri ke Pelabuhan Padang Bai memakan waktu satu jam, sama jauhnya perjalanan dari Pelabuhan Lembar ke Mataram di Lombok. Dalam perjalanan menaiki kapal Fery banyak sekali fasilitas yang bias dinikmati, fasilitan nonton, pemandangan yang indah, dari yang gratis sampai yang bayar kita bias nikmati, di kapal Fery penyewaan kasur untuk tidur sekitar 25.000 rupiah.
Saya anjurkan agar membeli makanan dari Denpasar dibandingkan membeli makanan di kapal Fery. Makan dan minuman disini lebih mahal, lepas tiga jam perjalanan dari  Padang Bai kita bisa melihat gugusan bukit bukit di Pulau Lombok, pemandangan ini jangan dilewatkan, matahari terbit dan tenggelam memang lebih indah jika dilihat dari lautan, pemandangan datar lautan lalu perlahan mentari menghilang disapu gelombang.
Fasilitas lainnya adalah air, tapi air mentah ya.., setidaknya air ini bisa digunakan untuk bersuci, rasanya juga tawar, kita bisa melakukan sholat berjamaah karena biasanya kapal Fery menyediakan Mushola, jikalau ingin melakukan sholat di Lombok juga bisa dilakukan, mengingat Lombok merupakan daerah Seribu Masjid.
di atas kapal Fery P. Bai - Lembar
Lepas dari Pelabuhan Lembar sekitar 10 menit perjalanan menuju Kota Mataram terdapat di sebelah kiri sungai, yang unik disini terdapat jembatan gantung yang dibangun pada zaman Belanda. Hingga kini jembatan tersebut masih ada, meski dalam segi perawatan sangat memprihatinkan.
Belum habis kita membicarakan alamnya kita sudah disuguhi aroma yang bikin air liur bereaksi, apa lagi kalau bukan ikan taliwang serta plecing kangkung. Disini kita tidak kebingungan untuk mencari hal itu karena memang dua menu itu berasal dari Lombok.
Lombok memiliki alam yang indah meski stigma sebelumnya terbalut bahwa Lombok rawan sekali dengan kejahatan, bergulirnya waktu Lombok membenahi diri, hingga kini tempat tempat wisatanya mulai dikenal, sebut saja Pantai Kuta, Senggigi, Gunung Rinjani, Pulau Gili Terawangan, Gili Meno serta Gili Air, belum lagi hamparan putih pantai Kuta Lombok dan masih banyak daerah lainnya yang belum dibuka secara konvensional seperti Bangko bangko serta tempat lainnya.
Lombok sebagai lumbung padi Indonesia juga menyimpan harapan akan potensi lainnya, namun di balik itu Lombok tak lepas dari permasalahan, misal saja permasalahan sampah di kota Lombok, permasalahan air di Gili Matra, permasalahan kerusakan karang, pencemaran air akibat sepiteng yang perlahan turun ke laut, hal ini yang berpeluang merusak kehidupan terumbu karang di sekitar tiga Gili tersebut, jikalau kita mau menjadikan Lombok sebagai daerah destinasi wisata Indonesia tentunya kita harus memiliki rencana jangka panjang serta berkelanjutan untuk menjaga lingkungan Lombok yang lebih lestari.

Salam berbagi,

Fadlik Al Iman

Selasa, 14 Oktober 2014

Untuk kehidupan laut yang lebih lestari

Lautan Indonesia sangat luas, kaya serta rentan sekali pencurian. Ikan ikan di Indonesia di ekspor ke luar negeri, namun Indonesia mengalami kelangkaan ikan. Ikan di Indonesia lama di kulkas, ikan ikan yang segar ke luar negeri. Ikan ikan di indonesia bingung karena karang karangnya hancur. Petikan petikan kalimat di atas sering sekali kita dengar, belum lagi persoalan nelayan yang semakin perih karena rentenir, perih karena sebelum melaut harus menyiapkan bahan bakar yang berjumlah tidak sedikit. Nelayan nelayan bingung, terpinggirkan.
Masa depan nelayan terpinggirkan, bagaimana dengan istri, anak, kampung halamannya. Ikan ikan semakin sedikit, lautan semakin tercemar, terumbu karang semakin langka. Apa yang harus kita perbuat, tetap bengong sambil menikmati ikan asin dan sambel terasi atau perlahan berbuat, bergerak, melakukan untuk laut dan nelayan demi menyongsong hari esok yang lebih baik.

Dengan tidak membuang sampah semarangan berarti kita juga melestarikan kehidupan laut, betapa tidak ketika sampah sampah hanyut dibawa air maka bermuara ke laut, hal ini akan mengakibatkan matinya terumbu karang karena sampah tersebut menutupi karang, berapa banyak ikan yang memangsa sampah hingga mati.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Senin, 13 Oktober 2014

KETAKJUBAN AKAN ISLAM

JAKARTA (Arrahmah.com) - Kembali dunia maya dihiasi kekaguman manusia akan indahnya Islam. Kali ini rasa takjub akan kebesaran Rahmaan dan Rahiim Allah subhanahu wata’ala yang telah menghadirkan damainya Islam di muka bumi diucapkan oleh seorang Imam Besar Katolik Ortodok Dimitriv Smirnov. Berikut pernyataan Dimitriv yang terdokumentasi dalam video Youtube-nya yang tersebar secara viral melalui Whatsapp pada Kamis (9/10/2014).
Dimitriv Smirnov yang berbicara di hadapan ratusan jemaatnya mengatakan bahwa masa depan Rusia akan menjadi milik pemeluk Islam, seperti dikutip dari The World Buletin News-Rusia.
“Kalian lihat..ketika Ummat Islam merayakan hari besar keagamaannya, tidak satu pun orang yang berani melewati mereka karena di seluruh dunia di masjid-masjid dan jalan-jalan kota dipadati jutaan ribu Ummat Islam yang sedang bersujud kepada Tuhannya.
Saksikanlah…barisan juta umat manusia yang beribadah dengan sangat teratur dan mengikuti shaf mereka masing-masing dan hal itu tidak perlu diajarkan. Mereka berbaris dengan tertib tanpa harus diperintah.
Lalu apakah kalian melihat pemeluk kristen seluruh dunia bisa beribadah bersama? Dan hal itu tidak ada dalam kristen…kalian tidak akan pernah melihatnya.
Lihatlah mereka..orang Muslim kerap membantu dengan sukarela tanpa berharap imbalan tapi pemeluk kristen malah sebaliknya.
Kalian tanyakan pada wanita tua itu (sambil menunjuk wanita yang lumpuh yang berada di gerejanya). Menurut wanita tua itu seorang pengemudi Muslim sering menyediakan jasa transportasinya untuk mengantarnya ke gereja di Mokswa.
Dan tiap wanita tua itu ingin memberinya upah tapi pengemudi Muslim selalu menolaknya dengan alasan bahwa Islam melarang mengambil upah pada wanita lansia, jompo, dhuafa dan anak-anak yatim di berbagai panti dan yayasan.
Dengarkanlah persaksiannya…padahal wanita tua itu bukan ibu atau kerabatnya. Tapi pengemudi Muslim mengatakan dalam Islam wajib menghormati orang yang lebih tua apalagi orang tua yang lemah dan tak berdaya tersebut.
Keikhlasan pribadi pengemudi Muslim tersebut tidak ditemukan di antara pemeluk kristen yang [digembar-gemborkan] mengajarkan kasih..tapi pengemudi kristen dengan penuh belas kasih tidak meminta upah atas jasa transportasinya pada wanita tua itu. Ia mengatakan layak mendapat upah karena itu adalah profesinya sebagai jasa transportasinya, tapi bukan sebagai seorang Muslim yang wajib menolong sesamanya.
Seorang Muslim justru lebih dekat dengan sang mesiah tapi orang kristen hanya ingin uang. Apakah kalian tidak merasakan itu?
Seagaimana dalam prosesi penebusan dosa, siapa aja harus membayar pada pendetamu entah itu miskin atau manula wajib memaharkannya sebagai ritual pengampunan dosa.”
Ratusan jemaat yang mengikuti misa imam besarnya hanya terdiam dan merenung. Dimitriv pun melanjutkan ceramahnya.
“Saksikan juga…seorang Muslim tidak tertarik untuk mengambil upah dari orang-orang lansia. Mereka begitu ikhlas dengan sukarela membawakan barang-barang serta belanjaan wanita tua itu…sampai sang wanita tua itu hendak berdoa ke gereja sang pengemudi Muslim setia mengantar jemput wanita tua itu.
Inilah mengapa saya mngatakan masa depan Rusia akan didominasi pemeluk Islam dan negeri ini akan menjadi milik Islam. Kalian lihat pribadi yang berbudi luhur dan santun mampu mmbuat dunia tercengang ternyata akhlak Muslim lebih mulia daripada jemaat kristen.
Kalian mendengar bahwa Islam dituduhkan sebagai agama teroris tapi itu hanya isu belaka yang pada kenyataannya Ummat Islam lebih mngedepankan tata krama serta kesopanan.
Walau mereka difitnah sebagai teroris tetapi populasi jumlah muallaf di Eropa dan Rusia makin ramai berdatangan ke tempat ibadah orang Muslim untuk memeluk Islam. Itu karena para muallaf tahu betul bahwa Islam tidak sekejam yang dunia tuduhkan.
Sekarang dan selamanya, masa depan Rusia akan dimiliki Ummat Islam. Masa depan adalah kembalinya kejayaan Islam. Lihatlah populasi Muslim di Rusia telah berjumlah 23 juta dan pemeluk kristen mngalami penurunan menjadi 18 juta lalu sisa yang lainnya masih tetap komunis.
Ini sebuah fakta bahwa Islam sekarang menjadi agama terbesar di Rusia. Di utara bekas pecahan negara uni soviet mayoritas penduduknya Muslim yaitu republik Chechnya, Tarjikistan, Kajakhstan, Uzbeckistan dan Dagestan. Lalu Ummat Islam juga telah menjamah kota-kota besar Rusia termasuk Moskwa.”
Imam besar Dimitriv mengakhiri khutbahnya dan turun dari mimbarnya dengan mata yang berair. Sementara para jemaatnya masih trpaku dan haru. Mereka tidak mnyangka seorang imam besar katolik bisa mengagungkan orang Muslim. Sebagian jemaat ada yang menangis melihat bagaimana ajaran Islam ternyata begitu berbudi luhur dan tidak layak di sebut “teroris”.
Maka Allah yang mahamembolak-balikkan hati, teguhkanlah hati kami dan mereka yang mencari hidayah-Mu di atas Diin yang lurus ini. Aammiin. (adibahasan/arrahmah.com)
- Sumber : http://www.arrahmah.com/news/2014/10/11/imam-besar-katolik-ortodok-mengemukakan-ketakjubannya-akan-islam.html#sthash.rKffjzFz.rF1JmJbQ.dpuf

Minggu, 12 Oktober 2014

Gerakan Peduli Sampah di Tejakula

Bali/9/10/2014. Yayasan Gaia Oasis di Kecamatan Tejakula melakukan kunjungan pendidikan lingkungan ke Sekolah, programnya unik, anak anak yang berjumlah 20 orang dari berbagai macam kelas tergabung dalam kelompok Gerakan Peduli Sampah (GPS). Gerakan ini berkumpul jam 3 sore setiap hari kamis di SMA 1 Tejakula.
Dari 20 anak yang biasa hadir kini hanya lima anak, maklum, banyak dari mereka terbentur upacara adat, namun demikian Nona yang menjalankan program ini tetap menyarankan agar informasi yang didapat pada pertemuan ini diberikan kepada rekan rekan yang tidak hadir.
Hari ini adalah hari yang spesial, mungkin karena lima anak diselingi beberapa orang orang yang berpengalaman, kami semua membentuk lingkaran ujar salah satu relawan dari sebuah Yayasan di Denpasar, usai membuat lingkaran kami membuat permainan yang menceritakan "apa kabar hari ini ?", dari ke 13 orang yang duduk dalam lingkaran. Nona memulai dengan menceritakan apa yang disenangi hari ini serta minggu lalu, beberapa orang dalam lingkaran mengungkapkan tentang pertemuan pertama pada kegiatan minggu lalu.
Duduk dalam lingkaran lima anak dari SMA 1 Tejakula antaralain Sri, Casi, Mega, Made serta Riska, sementara rekan rekan dari disiplin ilmu di antaranya adalah Ibu Bertina dari Alamanda, Ibu Nyoman, Nona, Louise asal Australia yang bekerja sebagai relawan di Sanur, Paul asal Jerman yang fasih berbahasa Indonesia serta Andri ahli ikan serta Putu Pariata salah satu inisiator Forum Tejakula.
Sore itu kami memulai pertemuan dengan berdoa, di tengah lingkaran Nona meletakkan kain yang telah dituliskan spidol dari beberapa anak anak di berbagai daerah seperti Jakarta, Sulawesi serta Bali tentang satu kata harapan, mimpi anak anak untuk hari depan yang lebih baik.
Usai berdoa dua helai plano tertata di atas kain. Masing masing orang yang duduk dalam lingkaran membuat sungai dengan nama dirinya dari hulu ke hilir, di samping sungai tersebut mereka menjelaskan manfaat serta fungsi sungai serta apa saja yang menjadi problem masalah sungai di tiap daerahnya.
Banyak cerita yang terungkap, mulai dari sungai di Padang dengan ikan larangannya, keramba keramba di salah satu sungai di Poso, sungai di Kalimantan, Australia, Jerman serta Sungai Bali yang hampir dikuasai dengan permasalahan sampah, longsor, pencemaran serta pendangkalan.
Isu sungai menjadi awal dari kajian biopori, karena salah satu yang menjadi kendala adalah keringnya sungai di musim penghujan karena resapan air tanah yang berkurang. Biopori menjadi salah satu solusi, salah seorang fasilitator membayangkan jikalau tiap rumah di Bali memiliki lubang lubang biopori yang berfungsi sebagai penampung sampah kompos tentunya, maka tidak ada sampah organik yang keluar dari rumah. Hal lain yang tak kalah manfaatnya, biopori juga berfungsi menjadi sumur resapan yang menaikan kelembaban tanah.
90 menit berlalu, tibalah saat praktek pembuatan lubang biopori, lima anak dari SMA semuanya mencoba, seolah tang ingin kalah dengan yang muda, Pari, Nona, Andre, Bertina mencobanya. Satu lubang biopori tercipta, Nona berharap agar setiap minggu anak anak menabung sampah di lubang tersebut.
Di tengah kemarau panjang yang berdampak krisis air, lima anak SMA mencoba memulai harapan, menuliskannya dalam ingatan, menguatkannya dalam tekad yang bulat, dua anak di antaranya berjanji membuat lubang di rumahnya, yang lainnya mengungkapkan untuk menyebarkan pengalaman ini kepadarekan rekannnya. Pertemuan yang memakan waktu dua jam ini memberi banyakinspirasi untuk memulai harapan Tejakula yang lebih lestari. 

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Kamis, 02 Oktober 2014

Sholat Lima Waktu

Salat lima waktu merupakan salah satu dari lima Rukun Islam. Allah menurunkan perintah salat ketika peristiwa Isra' Mi'raj.
salat lima waktu tersebut adalah:
1. Subuh, terdiri dari 2 rakaat. Waktu Shubuh diawali dari munculnya fajar shaddiq, yakni cahaya putih yang melintang di ufuk timur. Waktu shubuh berakhir ketika terbitnya Matahari.
2. Zuhur, terdiri dari 4 rakaat. Waktu Zhuhur diawali jika Matahari telah tergelincir (condong) ke arah barat, dan berakhir ketika masuk waktu Ashar.
3. Asar, terdiri dari 4 rakaat. Waktu Ashar diawali jika panjang bayang-bayang benda melebihi panjang benda itu sendiri. Khusus untuk madzab Imam Hanafi, waktu Ahsar dimulai jika panjang bayang-bayang benda dua kalimelebihi panjang benda itu sendiri. Waktu Asar berakhir dengan terbenamnya Matahari.
4. Magrib, terdiri dari 3 rakaat. Waktu Magrib diawali dengan terbenamnya Matahari, dan berakhir dengan masuknya waktu Isya.
5. Isya, terdiri dari 4 rakaat. Waktu Isya diawali dengan hilangnya cahaya merah (syafaq) di langit barat, dan berakhir hingga terbitnya fajar shaddiq keesokan harinya. Menurut Imam Syi'ah, Salat Isya boleh dilakukan setelah mengerjakan Salat Magrib.
Khusus pada hari Jumat, laki-laki muslim wajib melaksanakan salat Jumat di masjid secara berjamaah (bersama-sama) sebagai pengganti Salat Zhuhur. Salat Jumat tidak wajib dilakukan oleh perempuan, atau bagi mereka yang sedang dalam perjalanan (musafir).
Berdasarkan hadis, dari Abdullah bin Umar ra, Nabi Muhammad bersabda: Waktu salat Zuhur jika Matahari telah tergelincir, dan dalam keadaan bayangan dari seseorang sama panjangnya selama belum masuk waktu Asar. Dan waktu Asar hingga Matahari belum berwarna kuning (terbenam). Dan waktu salat Magrib selama belum terbenam mega merah. Dan waktu salat Isya hingga pertengahan malam bagian separuhnya. Waktu salat Subuh dari terbit fajar hingga sebelum terbit Matahari. (Shahih Muslim)

Tentang Anak

Banyak orang tua yang geram ketika anak melakukan perbuatan yang tidak disukainya. Orang tua yang menyangka kenakalan anaknya adalah sebuah petaka, khususnya usia balita hinga menanjak ke anak-anak. Hal ini sangat disayangkan oleh Luh Ketut Suriani, seorang psikolog ternama di Bali.
“Justru anak penurut di usia dini, bisa jadi calon pasien kami di dunia psikologi,” ujarnya. Anak anak wajar jikalau nakal, karena sensorik dan monitoriknya sedang dilatih. Jangan dimarahi, terlebih pakai emosi, biasakan bicarakan dengan penuh kasih sayang.
Dikatakan oleh tokoh perempuan di Bali ini, bahwa usia 10 tahun pertama adalah masa emas pertumbuhan anak. Sehingga, jangan sekali-kali orangtua menghancurkan kreativitasnya hanya agar anaknya jadi penurut. Sebab hal ini akan berdampak buruk bagi anak, dalam pengembangan diri dan daya kreasinya.
“Dampaknya tentu anak itu akan tumbuh menjadi pribadi yang tertutup dan tidak mampu bersaing termasuk dalam mengutarakan pendapatnya,” tegas wanita berusia 70 tahun ini.
Anak bandel dan nakal adalah indikasi ia sedang dalam proses tumbuh kembang. Sehingga Suryani sangat mengharapkan peran orang tua, untuk meluangkan waktunya bercengkrama menanggai ocehan anaknya itu.