Kamis, 30 Mei 2013

Dermaga

Dermaga bilang "sampai jumpa"
Dermaga sapa "selamat datang"
Dermaga, tidur dan terbangun, sepanjang kapal ada.
tambatan, kaitkan, jadi satu.
Rekat dan terlepas.

Selasa, 28 Mei 2013

Berkendara

Dalam berkendara banyak sekali terjadi pelanggaran pelanggaran di jalan raya. Semua itu terjadi dengan alasan mengejar waktu, lebih hemat energi dan banyak lagi. Harus disadari bahwa peraturan yang diterapkan di jalan adalah demi kepentingan kita bersama. Dengan demikian hal hal yang telah diatur dalam berlalu lintas hendaknya kita taati.

Namanya juga manusia, kadang lupa, nggak bawa STNK, lupa bawa SIM, lupa bikin SIM, lupa kalau usianya masih terlalu muda, terlalu nyaman kalau nggak pakai sabuk pengaman. Jadi wajar jikalau terjadi banyak pelanggaran di jalan. Berikut adalah kesalahan yang sering dilakukan oleh pengendara.

Selain masalah diatas biasanya melanggar batas kecepatan, tidak menggunakan lampu sen, tidak menyalakan lampu ketika alam hari, menerobos lampu merah, tidak menggunakan spion, melanggar berat batas maksimal kendaraan. Ini juga yang sering dilihat. Kalau helm nya nggak SNI, ya kena juga. Jangan dibahas ya kalau bannya botak, warna motornya nggak sesuai dengan di surat. Pokoknya kalau dicari kesalahannya pasti ada.

Jadi sebelum kita berkendara, persiapkan semuanya agar kita semua selamat sampai tujuan.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Patung patung


Pulau yang selalu memiliki cerita baru, tanpa meninggalkan adat istiadat. Budaya yang tertanam dengan kuat selalu menjadi dambaan setiap wisatawan. Namun ketika membicarakan jalan jalan di Bali maka yang tak ketinggalan adalah daerah Simpang Siur.Pulau ini juga dikenal dengan pulau jutaan patung, beberapa diantaranya bisa kita lihat di bawah ini.




Senin, 27 Mei 2013

Tak Pernah

Sendiri ternyata tak sendiri, masih ada tanya. Masih ada kata.
Kata ternyata tak berbilang, dimulai dari mana, berujung pada apa.
Mana lawanmu, bayu ?, banyu ?, nanar, jiwa, hari ini atau main mata dengan nafas ?.

Semua alih alih, semua semu. Katanya.
Semua ada awal, semua ada akhir. Katanya.

Sebilah tanya,
Semerbak pada diri.
Apapun itu.

Bahwa kita, tak pernah sendiri.

Tambatan

Dalam riak biru yang pekat, mana mungkin semua ini ku arungi, kecuali dalam hayal. Hayal lebih luas dari itu. Terombang ambing dalam hidup, memimpikan tambatan. Pada dermaga. Meski gelap itu harapan. Seliar kau berkelana namun tambatan juga yang kau tuju. Dalam hidup, semisal tak kan mau mengalah.

Dermaga di tepi kelam, pada cahaya binar menemukannya, itu adalah tambatan. Gemintang memberi saran, semua padamu. Diperaduan atau mengambang dalam riak yang tak tentu arah.

Salam merenung, dalam kata kata bermakna riak.
Terserah olah alih kan mu. Tambatan atau arungi.

Sementara disini kini memilih tambatan dengan satu binar di tepi binar.
Untuk semua tambatan, luka, duka, lambaian atau ragu menanam jangkar.

-Lombok, 2 Mei 2013-

27.05.2013

Hari ini dimana matahari tepat di atap Ka'bah. Tepat 34 tahun mengenyam usia. Pada hari ini saya memperkenalkan beberapa keluaran,
Foto yang memiliki label di atas adalah foto bidikan Fadlik


Kamis, 23 Mei 2013

Listrik belum merata

Indonesia kaya raya, dalam perjalanan mengisi kemerdekaan 68 tahun telah kita jalani bersama. Namun dalam kenyataannya, pemerataan tidaklah ada, tingkat pendidikan tidak sama, banyak sekali ketertinggalan ditiap daerah, kesenjangan makin terasa. Orang orang desa yang goyah, memiliki keahlian di desanya didorong ke kota dari iklan yang melenakan. Mereka berbondong bondong penuhi kota tanpa diiringi kemampuan yang sesuai.

Ketidak merataan ini tidak hanya terjadi disitu, listrik di pelosok pelosok belum memancar. Masih banyak yang menggunakan minyak tanah di tengah malam. Memasak juga mengandalkan kayu bakar yang ada di sekitarnya, bahkan ada yang membeli. Bisa dibayangkan, menurut data detik.com bahwa keluarga yang belum memperoleh listrik di Indonesia mencapai 14,7 juta Kepala Keluarga. Ini artinya 21 % masyarakat Indonesia belum memperoleh listrik.


Tek puas dengan itu ditergetkan pada tahun 2020 sebanyak 99 % rumah tangga di Indonesia sudah dialiri listrik dengan targetan semua pemasukan didapat dari 3 juta pelanggan. Mestinya kita lebih pandai memperhitungkan semuanya. Apakah karena korupsi yang terjadi hal ini masih belum tertanggulangi. Indonesia Negara Kepulauan bahasa itu selalu digunakan untuk mencari kambing hitam, bisa dibayangkan negara yang sangat kaya dengan sumber daya alamnya bisa memanfaatkan tenaga arus laut, matahari, panas bumi juga tenaga angin. Jadi apa penyebab listrik belum bisa diakses oleh 21 % penduduk Indonesia. Marilah dengan bijak, memperhatikan nasib semuanya. Bahwa kita adalah satu, dengan tekad kebersamaan mari kita bangun Indonesia untuk menyongsong hari esok yang lebih baik.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman



Rabu, 22 Mei 2013

Tiga pesan Pramoedya

Pramoedya Ananta Toer mengungkapkan :

"Menulis adalah sebuah keberanian.."

"Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun ?, karena kau menulis. Suaramu takkan padam  ditelan angin, akan abadi, sampai jauh di kemudian hari."

"Kau Pribumi terpelajar ! Kalau mereka itu, tidak terpelajar, kau harus bikin mereka jadi terpelajar. Kau harus, harus, harus bicara pada mereka, dengan bahasa yang mereka tahu".

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Senin, 20 Mei 2013

Talk Show Jambore IX

Malang, 19 Mei 2013. Pada rangkaian acara penutupan Jambore ke IX Mahasiswa Pecinta Alam Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se Indonesia (Mapala PTM SI) diadakan Talk Show yang menghadirkan Ully Sigar Rusadi (Bunda) dan Sabar Gorky.

Bunda adalah seorang aktivis lingkungan yang kiprahnya sudah tidak diragukan lagi begitu banyak memberikan peran dalam pelestarian lingkungan di Indonesia. Sementara Mas Sabar adalah seorang pendaki Gunung dengan keterbatasan yang dimilikinya. Bunda menjulukinya "Sabar Tegar".

Acara Talk Show diawali dengan pemaparan dua pembicara yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Ada yang menarik dari pemaparan Bunda, bahwa melakukan penyelamatan alam adalah tanggung jawab siapa saja, dilakukan dimana saja, tanpa mengotak ngotakkan dari mana dan siapa. Saya teringat beberapa gerakan yang dimiliki oleh kawan kawan di daerah yang tidak menamakan Mahasiswa Pecinta Alam namun menerapkan pola hidup ramah lingkungan dengan gaya Zero Waste. Dalam arti kata lain apakah peran Mapala sudah mencerminkan tentang kecintaannya terhadap alam.

Mas Sabar berbagi cerita tentang pendakian Gunung Kilimanjaro di Afrika dan Elbrus - Rusia. Dengan segala keterbatasan, Mas Sabar mampu  mencetak sejarah, bahwa dia adalah tuna daksa pertama yang mampu mendaki Gunung Elbrus dari jalur utara. Hal ini memberikan inspirasi yang luar biasa bahwa selama ini kita yang hidup dengan segala kesempurnaan ternyata belum berprestasi apalagi berbuat lebih untuk penyelamatan lingkungan. Kita semua berharap melalui Talk Show yang mengusung tema "Bangkit, Bergerak dan Berubah" bisa menjadikan gerakan Mapala khususnya Mapala PTM SI bisa berbuat lebih baik untuk Indonesia ke depan.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Kamis, 16 Mei 2013

Pemilihan Gubernur


Tanggal 15 Mei 2013 menjadi tanggal yang sangat penting untuk keberlanjutan 5 tahun Bali ke depan. Dua calon yang diusung sama sama yakin memenangkan pemilihan. Jl. Gajah Mada, Denpasar nampak lengang dari biasanya, sebagian toko tutup, hal ini dikarenakan pemilihan Gubernur.

Selasa, 14 Mei 2013

Daun Jeruk

Dikenal dengan buah yang segar dan memberi harum yang baik, dari mulai kulit, daun, batang serta akar. Semua yang terdapat di pohon ini memberi manfaat untuk manusia. Kita sering memanfaatkan buah jeruk yang terkenal memiliki banyak kandungan vitamin. Jeruk juga mudah ditemui, dimana terdapat pasar buah, buah ini selalu ada untuk kita.

Kebiasaan semua menikmati buahnya, namun mungkin tanpa sadar bahwa selama ini kita juga merasakan cita rasa yang nikmat dan segar akibat sentuhan daun jeruk. Tak heran pada makanan makanan panas dan pedas daun ini sering mengiringi. Jikalau anda sering terkena flu maka daun jeruk bisa menghilangkannya, selain flu banyak juga yang bisa diobati dengan media daun jeruk.
Pohon Jeruk di Kintamani, Bali (Foto.Fadlik)

Penyakit seperti Ambeien,  olah daun bersama air dengan perbandingan 10 gram daun jeruk untuk 1 liter air rebus. Penyakit lain yang bisa dientaskan oleh daun jeruk yakni, bau badan, batu ginjal, demam, haid yang tidak teratur, jerawat. Daun jeruk juga mampu menghilangkan kerontokan serta ketombe di rambut, menghentikan kebiasaan merokok, lendir di tenggorokan, kurap, panu dan masih banyak lagi. Jadi jikalau anda memiliki pohon jeruk di rumah, pikir 7 kali untuk menebangnya.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Senin, 13 Mei 2013

Anak dan Ular Piton

Dipercaya rasa takut yang ada pada anak terjadi sejak anak dalam kandungan, prilaku ibu yang penuh dengan kenyamanan dan keceriaan amat mempengaruhi tingkah pola anak. Sama seperti hal anak anak lain, jikalau selalu tidak mau bergaul dengan lingkungannya, kemungkinan besar pada masa kehamilan seorang ibu dihantui kecemasan yang mendalam sehingga anak menjadi pemalu.

Dalam perkembangan anak sangat wajar jikalau anak kreatif, mempelajari apa yang dianggapnya menyenangkan, itu mengapa anak anak sangat tidak fokus kepada satu hal saja, ia akan menyukai hal hal yang diinginkannya meskipun hal itu adalah hal yang baru. Berbagi rasa aman kepada anak juga harus diajarkan, hal ini harus didahului kepercayaan anak terhadap seseorang yang memberikan sesuatu.

Misalnya saja pada gambar diatas, anak langsung mengambil ular yang diberikan dari pawang ular kepadanya. Hal ini dikarenakan sang anak amat percaya perkataan orang tuanya. Anak merasa aman dan tidak berpikir macam macam saat memegang seekor ular. Ketika ditanyakan bahwasanya hal ini sudah diajarkan kepada anak lewat informasi cerita, dari buku dan sumber lainnya, bahwa ular piton jinak tidak akan berbahaya ketika kenyang.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Pesan di alas kaki

"Jaga kelestarian laut kita", hal itu sering didengung dengungkan. Ada cerita menarik ketika menaiki kapal fery Jawa- Sumatera dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni. Papan pengumuman selalu ada di mana mana, di dinding kapal, tong sampah, sampai ke alas deg. Namun lagi lagi semuanya itu terbiasa karena kebiasaan.

Setelah mengumpulkan sampah dari tong ke tong sampah kemudian sampahnya itu dibuang malah ke laut. Sumpah, merasa cape banget ngeliatnya. Saya yakin ini bukan dipenyebrangan Merak - Bakauheni saja tapi dimana mana di Indonesia. Ayo dong. Sadar nggak sih ketika kita membuang sampah di lautan maka sampahnya akan mengganggu kehidupan di sekitarnya.

Prilaku hewan hewan menjadi berubah, kebiasaannya juga berubah, pasti ada kelainan dan yang lebih parahnya lagi bisa menimbulkan kematian pada biota laut. Sampah yang dibuang itu kan banyak banget jenisnya dan merugikan banget bagi kehidupan. Dengan kita menjaganya percaya deh, semua itu pasti mendoakan kita, karena kita ikut menjaga mereka.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Sabtu, 11 Mei 2013

Ngelantur soal buah lokal

Banyaknya buah impor masuk menguatkan inflasi nilai tukar uang. Semakin jelaslah penjajahan gaya baru yang melenakan ini. Pelan pelan kita harus mampu sadar dari kelenaan ini. Negara indonesia yang terkenal dengan alamnya subur sebetulnya tidak masuk akal jikalau buah, sayur dan lainnya yang diproduksi dari alam dan terbarukan masih saja impor.

Pasti ada yang salah dalam pengelolaan negeri ini. Sekolah secara tidak langsung ikut mematok itu, secara sadar ataupun tidak, seorang guru mengatakan kepada saya waktu di sekolah dasar, masa sih sudah besar jadi petani. Seolah olah petani memalukan, sehingga secara sadar maupun tidak siswa mengambil jalan lain yang penting nggak bertani.


Ketahanan pangan lokal harus berangkat dari memikirkan petani. Pemerintah harus mampu menekan harga pupuk, biaya produksi, bagaimanapun caranya, sehingga pangan lokal seperti buah mampu bersaing dipasaran. Semuanya itu harus dimulai dari tingkat kebijakan. Pemda Bali mengupayakan untuk melarang buah buahan dari luar negeri masuk ke Bali, sehingga di pasaran buah impr menjadi langka. Itu artinya orang orang akan beralih ke buah lokal. Jika ini terus berjalan maka ketahanan pangan akan bisa terus dinikmati.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Jumat, 10 Mei 2013

Berdagang, eh, Begadang

Buat yang muda pada jerawatan, salah satu faktornya dipengaruhi kurang istirahat. Hormon nggak seimbang, eh_ sok tau deh gue. Untuk semua yang sering begadang juga ternyata berbahaya untuk kesehatan sperma, bagi pria misalnya. Menurut hasil penelitian dari 500 lebih responden dirata ratakan untuk yang begadang, kualitas spermanya lebih sedikit 29% dari yang tidurnya cukup.

Temennya begadang itu kopi, untuk yang badannya mau sedikit berisi ya uda begadang sama kopi buat nafsu makan nggak kuat, jadinya badannya langsing terus seumur hidup. Apalagi siang siang, sering pada ngeluh pusing, ya itu cocok banget deh, tekanan darah nggak normal. Begadang juga ternyata memicu struk, jadi banyak juga anak muda jaman sekarang kena struk, salah satu faktornya ya begadang. Mungkin mau nonton klub bola kesukaannya, jadi kurang tidur. Saya teringat sama orang tua dulu kalau cerita. Almarhum Norman Edwin itu disiplin sekali hidupnya, jadi enggak begadang. Ada juga Baginda Rasulullah, beliau membenci begadang (yang tidak ada manfaatnya), bukan berdagang.

Untuk yang menyangkal salah satu poin di yaitu kurus, ya.. begadang juga bisa orang jadi gemuk. Hal ini dikarenakan, dengan banyaknya BEGADANG obesitas akan mudah menyerang kita. Hal lainnya bisa memicu diabetes dan kuping serta hidung mendengung. Hal ini sejalan dengan pesan kesehatan bahwa hiduplah secara SEIMBANG, makan jangan kebanyakan, tidur juga jangan KEBANYAKAN.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Pulau 1000 Masjid

Jikalau Bali dikenal dengan sebutan pulau seribu Pura maka lain halnya dengan Lombok sebagai tetengga di sebelah Timurnya. Lombok dikenal dengan sebutan pulau seribu Masjid. Tiap mengendarai kendaraan selang beberapa menit terlihatlah Masjid berdiri dengan kubah menuju langit. Yang megagumkan jikalau melihat padi yang terhampar beserta perkampungan diujung sana, maka terlihat sedikit kubah Masjid mengepul lebih tinggi.

Tadinya saya kurang percaya hal ini dikarenakan tidak sedikit penduduk yang beragama di luar Muslim. Jikalau Aceh dikenal dengan sebutan Serambi Mekah, Medan dengan sebutan Melayu Deli, semua penamaan memang memiliki kisahnya sendiri. Jadi untuk sobat yang senang bepergian, bisa juga mengunjungi pulau ini, pasir pantainya yang indah, hamparan padinya masih pada luas, lebih luas yang dimiliki Bali. Terlebih jikalau ingin menikmati ketinggian, sobat bisa mendaki gunung Rinjani yang dijuluki surga para pendaki di Indonesia.

Untuk yang beragama Muslim mau melakukan semua aktivitas tadi nggak perlu takut, karena banyak sekali tempat untuk bersujud, meski emang sih kita bisa sholat dimana aja.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Masjid Raya Ukhuwwah

Sisi lain Masjid Raya Ukhuwwah, Denpasar Bali.
Di sebelah kiblat lantai dua terdapat beberapa rak tempat Al Qur'an untuk mengaji dan mengkaji.

Sisi barat lantai dua, dengan banyak jendela yang terbuka, namun tetap sejuk karena angin masuk, memungkinkan sirkulasi udara terus menerus. Keadaan di lantai dua meski siang hari tetap sejuk dikarenakan tembok dan lantai dilapisi marmer.

Kehadiran kipas angin sangat membantu sejuknya ruangan, terlebih ketika Sholat Jum'at dengan banyaknya Jama'ah yang ibadah.



nampak lantai dasar dari tangga depan sebelah kiri, lantai dasar juga berfungsi untuk sholat. Biasanya jamaah menggunakan untuk sholat sunat dan sejenak beristirahat.

Tempat wudhu yang baru saja direnofasi. Wudhu adalah bersuci dengan air yang dilakukan secara khusus. Kewajiban berwudhu sebelum melakukan Sholat ditetapkan dengan firman Alloh SWT, "Hai orang orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki."

Nampak menara Masjid Ukhuwah Jl. Kalimantan no. 19 Denpasar sedang dilakukan perawatan. Dari sinilah panggilan azan diperdengarkan.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman







Rabu, 08 Mei 2013

8 Mei

Sulit dibayangkan ketika mampir ke beberapa pesisir di Indonesia mengisahkan bahwa, menurut kisah orang orang lama terumbu karang berbinar dengan mewarnai tepian pantai. Hingga kapal kapal sulit berlabuh. Kapal kapal kayu yang dimiliki sering sekali membentur karang, kalau suasana sekarang semua kapal dibuat dari fiberglass pasti sudah pada pecah dan karam di lautan. Pasti seru membayangkan biota laut hidup warna warni, nggak susah cari ikan. Setiap mata berkedip yang dilihat adalah prilaku ikan bertahan hidup.

Puluhan tahun berlalu, terumbu karang Indonesia mengalami kerusakan yang drastis, hal ini bukan hanya karena kapal kapal kayu tadi, tapi masih banyak prilaku manusia yang belum ramah lingkungan. Membunuh karang dan kehidupannya. Kebiasaan pengunjung pariwisata yang dengan sengaja maupun tidak menginjak karang karang yang ada. Bahaya terbesar bagi karang ketika karang karang dijadikan bahan bangunan seperti semen, pondasi rumah, penguat dermaga dan lainnya.
Hidangan ikan laut tersaji karena terumbu karang terjaga

Belum cukup itu dalam mencari kehidupannya manusia sering sekali membunuh ikan dengan cara tidak ramah lingkungan dengan potas, setrum serta menuba. Aktifitas di darat yang berdampak ke laut, lewat sungainya dari sampah, racun pestisida, oli, bahan bakar fosil serta mercury yang sepertinya terus mencemari tanpa akhir. Jikalau buangan jangkar tidaklah seberapa bagi kerusakan karang, apakah sampah sampah yang dihasilkan dari aktivitas penduduk kota juga berdampak berbanding sama ?.

Kini bukan hanya hitung hitungan, tetapi perlu langkah kongkrit untuk penyelamatan terumbu karang Indonesia. Di sebuah desa di Bali utara kini para nelayan bahu membahu dalam upaya penyelamatan karang, jikalau dulu masih menggunakan mesin pembunuh yang berdampak bagi semuanya, kini mereka menggunakan alat tangkap ramah lingkungan. Kini saatnya berkarya bagi penyelamatan lingkungan. Selamat Hari Terumbu Karang, 8 Mei 2013. Niat kita, langkah kita, menjadi sangat berarti bagi Indonesia dan terumbu karang kita ke depan.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Rabu, 01 Mei 2013

Terminal 3

Terminal 3 Bandara Sukarno Hatta nampak megah dipandang mata. Bangunan kaca menyelimuti kokohnya gedung berlantai dua yang semakin sibuk, hiruk pikuk.
 Kesibukan yang mewarnainya akan tidak dirasakan jikalau kita melihat pemandangan hijau dengan tumbuhan. Terlebih di ruang istirahat dengan ventilasi udara yang cukup megagumkan.
 Namun disayangkan, tanaman tidaklah tumbuh, karena hanya hiasan. Oksigen tak dihasilkan, pura pura merasa sejuk, dari pura puranya batang, daun yang tanpa tumbuh dan berbuah. Apakah ini berakibat pada kehidupan kita. Yang penting tampilan luarnya, kepentingan aslinya bisa dicarikan solusinya dilain waktu.

Kalau dihitung hitung ya nggak keitung, berapa banyak udara bersih, aspek sikologis, sing jelas itu sudah diitung, nanti kalau tumbuh terus gimana nyiramnya, gimana mangkasnya, gimana menyapu daun daun yang jatuh. Solusi yang manis dan praktispun terpaksa harus ditelan perlahan oleh pendatang yang sekedar mampir dan nggak mau repot, jadinya nggak ada yang protes.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman