Sabtu, 25 Agustus 2012

Dirgahayu RI ke 67

Ada kesamaan dalam kemerdekaan kali ini, pada 67 tahun silam, sangsaka berkibar pada hari Jum'at Ramadhan. Namun banyak ketidaksamaannya pada kondisi sekarang ini. Perubahan memang pasti, hanya soal waktu. Ketika para pejuang memiliki keluhuran ingin menggapai kemerdekaan, berharap Bangsa ini semakin baik kedepan. Lihatlah makna bendera, Merah berarti berani dan putih adalah suci.

Pada kondisi sekarang, keberanian ditertawakan, semakin sedikit orang yang berani karena pola sistem mendukungnya. Lihat saja pekerja yang menyuarakan "berikan pelayanan yang terbaik bagi rakyat, lihat saja protes disiplin kerja, atau anak muda yang mengkampanyekan buang sampah pada tempatnya. Semua itu menghasilkan tawa. Ketika hak cipta diaku aku, bangsa ini biasa saja, ketika hasil alam dikeruk bangsa lain, bangsa ini legowo, keberanian dikalahkan kekuasaan dan kita menjadi tak kuasa. Negara merdeka tetapi kedaulatannya belum merdeka.

Kibaran setelah merah adalah putih, yang memiliki makna kesucian, kini menjadi tabu, gubernur makan gedung, bupati makan aspal jalanan, guru guru makan kursi anak murid, uang pajak di bajak, harga pupuk dimanipulasi, semua lini punya warna dan polanya sendiri sendiri. Sogok polisi, isi tromol dibalik pot pot trotoar, demi tak ikut sidang. Anda bisa cerita lebih banyak lagi, betapa warna putih dibendera telah pudar, bahkan telah tercoreng menjadi abu abu atau hitam. Dirgahayu RI ke 67. Masikah kita merdeka.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Rabu, 22 Agustus 2012

Ragunan

Incaran wisata murah meriah banyak kita bisa nikmati, dari pusat Jakarta, utara sampai ke timur, Di utara kita bisa main ke Pantai utara Jakarta di Ancol, di Pusat kita bisa nikmati Monumen Nasional serta beberapa museum hingga di Selatan. Tempat di Selatan Jakarta yang menjadi tempat favorit diantaranya adalah Kebun Binatang Ragunan yang terletak di Pasar Minggu Jakarta Selatan.

Tidak sulit untuk mencapai Ragunan, bagi yang tinggal di luar Jakarta dengan Kereta bisa turun di Pasar Minggu dan mengambil jurusan Ragunan, sedang yang di dalam Kota Jakarta bisa memanfaatkan busway (transJakarta) turun di Stasiun Dukuh Atas atau di Rasuna Said lalu mengikuti Busway dengan pemberhentian Ragunan biayanya relatif murah, hanya Rp. 3.500,-/orang.

Tarif Rp. 3.000,- untuk anak anak dan Rp. 4.000,- untuk Dewasa, kita bisa masuk ke Kebun Binatang, bagi yang mengunjungi Kebun Binatang diwaktu pagi hari disediakan sepeda untuk berkeliling, dengan sepeda kita bisa kebih cepat melintasi Kebun yang memiliki luas 140 Ha ini. Untuk yang tidak membawa kamera tidak perlu kuatir, disini disediakan jasa foto, cukup membayar Rp. 10.000,- anda bisa menikmati hasilnya. Untuk yang mau mengamati satwa lebih nyaman saya anjurkan untuk tidak mengunjungi Kebun Binatang pada hari libur atau hari besar lainnya. Nikmatilah keindahan serta hijaunya tempat ini. kita juga bisa merasakan getek, naik delman, kereta, naik gajah, untua serta beberapa fasilitasnya dengan biaya yang berfareasi serta terjangkau.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Jumat, 03 Agustus 2012

Kotawaringin Lama

Pulau Kalimantan atau Borneo dikenal dengan pulau sejuta rawa, tak heran jika para penghuni menggunakan air sebagai jalur transportasinya, meski sekarang semakin banyak jalan penghubung dibuat pemerintah. Sungai yang mengalir dari utara ke selatan dengan lebar puluhan meter ini banyak memberi kisah. Kisah bangsa melayu mendirikan kerajaan yang disebut "Kuta Ringin",hal ini dikarenakan ditempat itu banyak ditemukan pohon beringin, di tempat yang indah inilah didirikan kerajaan Kotawaringin Lama dengan istana yang berdiri kokoh sampai sekarang, istana lama tinggal puing, kini tinggal istana Al Nursari.

Orang orang melayu hidup berdampingan dengan orang orang dayak, mereka hidup harmonis dengan kesepakatan yang dibangun bersama. Di seberang jalan Istana al Nursari terdapat sekolah Islam yang masih aktif sampai sekarang, tepat di sebelah utara sekolah terdapat Masjid yang dibangun Kiyai Gede. Masjid ini berdiri kokoh dengan pancang pancang kayu ukiran yang terbuat dari ulin. Ulin dikenal dengan sebutan besi hitam yang sangat kuat, terlebih jika direndam atau dipancangkan ke air. Biasanya orang orang kalimantan banyak yang membuat rumah di pinggir sungai. Kayu andalannya adalah kayu Ulin.

Kotawaringin lama dahulu banyak memproduksi Nira, air nira dijadikan gula merah, menurut cerita, ratusan tahun lalu pohon ini didatangkan dari pulau Jawa. Kini Kotawaringin Lama menjadi nama kecamatan, sementara Kerajaannya dipindahkan ke Kotawaringin Barat. Puluhan kilometer dari kota Kecamatan. Pohon pohon yang menghasilkan nira perlahan mulai sedikit dikarenakan alih fungsi lahan, menjadi pemukiman, kebun kelapa sawit. Akankah Kotawaringin Lama terus mempertahankan ikon bangunan kerajaannya, pohon pohon nira serta ikan ikan segar tangkapan yang langsung diperoleh dari sungai.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman