Senin, 30 April 2012

Memancing

memancing di hulu sungaiPerjalanan menyenangkan ketika mencari ikan di sungai. Enam kilo meter bukan jarak yang pendek, kami nikmati dengan bernyanyi. Keluarga Ibu Emon mengajak saya mencari ikan di sungai,  letak aliran sungai kebetulan membelah ladangnya. Ratusan pohon karet yang disadapnya, sesekali merapikan jalur yang tertutup semak dengan parang sekaligus mencari rotan. Bersamaan dengan Ibu Emon menyadap karet, saya diajak Fitri anaknya mencari ikan dengan memancing. Cukup seru, hal ini dikarenakan semua alatnya sederhana, nggak standar seperti mancing mania di televisi. Semuanya serba beli dan mahal. Dalam memancing kali ini hanya menyiapkan makanan ringan dan air yang dibawa dari rumah. Sebetulnya selain memancing bisa juga dengan menangguk, alatnya seperti serokan yang terbuat dari rotan. Ada juga yang menggunakan tombak kecil, membuat bubu dari bambu bahkan dengan menyetrum. Banyak orang menggunakan setrum untuk mendapatkan ikan yang berlimpah. Mencari ikan dengan menyetrum melanggar undang undang Konservasi No. 5 tahun 1990. Dari ikan yang besar, telur sampai makanan ikan semuanya mati. Semoga orang orang tidak menggunakannya lagi.



Fitri mengajarinya untukku. Dengan bambu seadanya, tali dan kail yang disiapkan serta makanan ringan sebagai umpan. Tehnik memancingnya cukup unik, kita masuk ke sungai, perlahan-lahan dan diam, tidak jauh dari tempat kita berdiri terdapat ikan-ikan yang mengendap endap di balik akar, daun yang tergenang dan batang batang pohon. Daerah Kalimantan Tengah memang banyak tergenang rawa. Fitri sering mendapatkan ikan, rupanya diperlukan latihan yang tekun dan kesabaran tingkat tinggi, nyamuknya cukup banyak. Hasil tangkapan dikumpulkan dalam keranjang dari rotan.


Fitri memperlihatkan hasil tangkapannyaIbu Emon berkisah, dahulu tidak perlu jauh jauh mencari ikan. Di dekat rumah juga banyak, namun karena hutan beralih fungsi menjadi kebun Sawit, semuanya berbeda. Orang orang banyak membeli ikan dari gaji di Sawit, membeli madu, membeli beras, banyak yang dibeli. Padahal ketika hutan ada dan terjaga semuanya lebih mudah. Air air juga tercemar akibat pipuk Perusahaan Sawit, sungai sungai menjadi tercemar sehingga ikan ikan semakin sulit di dapat. Ikan besar entah hilang ke mana, semuanya kecil kecil. Seperti di Pangkalan Bun, sungai tercemar akibat penggalian emas, udang udang juga sulit dicari. Usai berkisah Ibu Emon berlagu dengan logat khas dayaknya sambil menemani kami yang melanjutkan memancing. Sungguh keseharian yang sangat sederhana, di tengah hutan yang terus terjaga entah sampai kapan. Tahukan anda bahwa hutan rawa di Kalimantan semakin sedikit, sungai sungainya tercemar. Hal ini disebabkan karena Perkebunan dan Pertambangan yang hanya memikirkan uang dengan merusak hutan, sungguh, bukan masa depan yang lestari.


Salam berbagi,
Fadlik Al Iman


# Catatan Borneo

Gunung Dempo

 bersama Pak Anton di Pagar AlamAkhir tahun 2004 kami hampiri gunung Dempo di ketinggian 3159 mdpl. Gunung ini terletak di perbatasan Sumatera Selatan dan Bengkulu. Untuk mencapai Pagar Alam via darat dari Palembang memerlukan waktu tempuh kurang lebih 7 jam. Target pertama kami adalah rumah Pak Anton. Hampir semua pendaki mampir ke tempat Pak Anton, tokoh Pecinta Alam yang dituakan dari Lampung sampai Sumsel. Kami sempat menginap di rumahnya. Waktu tempuh dari Pagar Alam ke PTPN III memakan waktu kurang lebih setengah jam. Untuk mencapai rumah Pak Anton sangat lah mudah, cukup mencari Pabrik Teh PTPN III sampailah kita ke tempat Pak Anton, karena semua mengenalinya.

puncak 1 Dempo
Hari berikutnya kami bergerak ke tempat yang lebih tinggi. Patokan pintu masuk gunung Dempo adalah batas hutan. Di sini kita bisa mendapatkan air. Jalur menuju puncak cukup jelas, dengan akar akar kecil yang melintang di jalur, kalau dikira kira seperti jalur Putri kalau mau ke Surken di gunung Gede Pangrango. Dari segi jalur gunung ini tidak memanjakan kita, kemiringannya cukup menguras tenaga. Ketenangan serta isi hutan yang homogen  bisa membayar rasa lelah ketika melakukan perjalanan. Seperti biasa jikalau makin tinggi kita menapak maka yang terlihat pohon pohon yang semakin kecil, tingkat peredu. Puncak Dempo lain dari yang lain, memiliki dua puncak yang terpisah jauh. Puncak kedua disebut Puncak Api. Dari Puncak Api kita bisa menyaksikan kesempurnaan yang luar biasa.

Puncak gunung Api, Dempo
Sumber air di ketinggian terdapat di sekitar lembah, diperkirakan aliran air ini berasal dari rembesan belerang kawah di gunung Api, rasanya sedikit kecut. Berjalan meniti mendekati Puncak Api tidak begitu sulit. jalurnya jelas, memiliki kelerengan sekitar 40 derajat. Malam yang tenang kami tembus untuk menuju puncak. Pagi hari kami sampai di atas, semuanya terharu dan mengucapkan selamat. Rasa dingin sampai ke tulang, kami mengganti pakaian untuk mengabadikan gambar, maklum masih suasana Lebaran. Terlihat lubang kawah yang sesekali tertutup kabut. Diperkirakan 100 meter persegi dengan keterjalan lereng yang cukup curam, jikalau ingin menuruni kawah diperlukan tali dan perlengkapan lainnya sebagai pendukung, namun harus berhati hati karena lerengnya rapuh. 






Sapta Pala di Puncak DempoKetika cuaca cerah secara otomatis kita bisa melihat Samudera Hindia serta Propinsi Bengkulu. Sembilan orang Sapta Pala dan dua orang dari Brimpals FP UMP sampai di puncak. Sapta Pala adalah generasi ketiga dari Pecinta Alam di SMAN 7 Jakarta, di tahun 70-an ada CoY, 80-an Repala 7 Jakarta. Perjalanan Sapta Pala SMAN 7 Jakarta di bulan Syawal kali ini memberi banyak kesan, terlebih ini adalah Ekspedisi pertama di luar pulau Jawa. Selamat tinggal Dempo, doakan kami kembali dan menjelajahi Alam ciptaan-Nya dengan mempelajari ayat tersurat dan tersirat.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman


# Catatan perjalanan Ekspedisi Ketupat Sapta Pala SMAN 7 Jakarta 2004

Beruang Madu


Pada akhir tahun 2009 BKSDA SKW II Pangkalan Bun melepas satu beruang terkecil di dunia. Sebelum dilepas ke habitat aslinya beruang harus dinyatakan bebas penyakit oleh dokter. Nama beruang madu tersebut adalah Bruno, menurut rencana beruang tersebut akan dilepaskan di kawasan Suaka Margasatwa Sungai Lamandau. Suatu kawasan yang terletak di dua kabupaten, Kotawaringin Barat dan Sukamara.


Beruang madu bisa mencapai 1,4 meter dengan tinggi punggungnya 70 cm. Beratnya berkisar 50-65 kg. Itulah karenanya disebut sebagai beruang terkecil di dunia. Yang khas dari beruang madu yakni pada dadanya yang berwarna putih atau kuning berbentuk huruf "V" . Di kehidupan liar beruang ini sulit dicari, namun jangan sekali-kali mendekat apabila menemuinya, sifat liarnya bisa membawa kita kemasalah yang lebih serius. Beruang madu termasuk satwa liar yang dilindungi undang undang, hal ini tertuang di lampiran PP No. 7 Tahun 1999, hal yang menguatkan lainnya tertuang di UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi.


sejak tahun 1994 Beruang Madu masuk dalam status rentan
Beruang madu mengandung selama 96 hari dengan masa menyusui 18 bulan lamanya. Pada usia 3-4 tahun beruang sudah bisa bereproduksi. Beruang madu hidup didataran rendah sampai ketinggian 1500 mdpl, penyebarannya sangat luas mulai dari Bangladesh, Kamboja, Brunei Darussalam, Indonesia, India, Laos, Malaysia, Myanmar, Cina, Thailand, Vietnam sedang di Indonesia penyebarannya ada di dua pulau Sumatera dan Kalimantan. Beruang madu adalah binatang omnivora, makanan kesukaannya yaitu sarang lebah.


Beruang madu termasuk  binatang soliter, mencari buah buahan, umbut muda, pucuk daun, yang kami temui di hutan Kalimantan beruang madu gemar meminum getah tanaman Pantung, rasanya manis seperti permen karet dicampur susu. Ketika beruang madu memakan buah, maka biji bijian yang tidak terurai oleh tubuhnya bercampur dengan kotorannya. Hal inilah yang menginspirasi manusia menanam dengan memakai pupuk. Jika beruang madu hampir setiap hari menanam, maka dimana peran kita.


Salam berbagi,
Fadlik Al Iman










Minggu, 29 April 2012

Nairobi dan semangat api obor

Setelah perjalanan melelahkan barulah kami sampai di bandara Jamo Kenyatta. Pak Tri, Agus dan Agam menjemput kami. Dari bandara kami mampir kesebuah rumah makan. Disini kami menceritakan maksud dan tujuan serta penjadwalan bertemu Kepala Duta Besar RI untuk Kenya. Gambaran Afrika yang miskin tidak begitu terlihat disini. Ibu Kota Kenya adalah Nairobi yang memiliki penduduk 3 juta jiwa.


monumen uhuru di Nairobi

Nama Nairobi berasal dari bahasa suku Masai Ewaso Nyirobi yang berarti "air sejuk", suasana itu kami dapatkan, sambutan pejabat kedubes yang ramah ala negarawan menyejukkan hati kami. Yang menarik banyak sekali bangau di Kota ini, kantor PBB yang menangani masalah lingkungan juga bermarkas disini. Nairobi adalah kota terbesar di Afrika. Sesekali perempuan berpakaian sari terlihat, kulitnya putih. Perekonomian Nairobi banyak dikuasai oleh orang-orang India. Berbeda dengan wanita yang kami temui di New Delhi dengan Mombay di India yang kebanyakan hitam hehe.. (masih normal kan ya ?).


Tahukah anda bahwa di Nairobi ada sebuah monumen, kami sempat melihat lihat kesana. Monumen ini dibangun pada tahun 1988 oleh mantan presiden Daniel Arap Moi ketika berkuasa. Monumen dengan obor di puncak tertinggi Afrika. Saya teringat pada buku antologi Cerita Pendek "Salju Kilimanjaro" karangan Ernest Hemingway yang saya baca di perpustakaan Klub Indonesia Hijau di Mampang. Petualangan belum berakhir, Api obor di puncak itu akan kami hadiahkan untuk semangat Bangsa dan Organisasi kami.




Salam berbagi,
Fadlik Al Iman


# Catatan perjalanan Agustus-September 2001

Kekaguman pada Baobab

Kekaguman pada pohon yang tak terkalahkan. Sekilas pohon ini seperti terbalik, dengan akar yang berada di atas. Pohon yang bisa memiliki lingkar batang 30 meter ini kokoh di lahan gersang. Seperti kaktus mampu menyimpan air dalam tubuhnya, begitulah Baobab beradaptasi. Pohon ini sering kami temui sepanjang perjalanan di Afrika. Tipeku yang sering menghayal, apalagi ketika di dalam mobil "asyiknya buat rumah di pohon Baobab".



pohon boab memijat langit
Baobab dengan nama lain boab dan baboa ini memiliki delapan jenis yang tersebar di Afrika dan Australia. Ada yang bilang paling banyak di Madagaskar. Saya juga teringat pada beringin di Indonesia dan pohon-pohon flamboyan di Kantin Panjang Kampus UMJ, ranting rantingnya mirip flamboyan dimusim gugur. Jadi inget lagu Abah Iwan. Kalau Pramuka bilang pohon kelapa semuanya bisa digunakan pohon ini juga demikian. Beberapa serat di batangnya berfungsi untuk tali, jaring untuk nelayan, karung, bahkan pakaian. Daun Baobab bisa digunakan untuk ragi, lalap dan sayur. Buah dan biji dimakan hewan dan manusia. Ada kandungan vitamin C di dalamnya. Jadi bisa juga untuk campuran minuman.


Menurut cerita Dewa melemparkannya ke Bumi, agar tidak hidup ditancapkannya terbalik. Menurut saya Baobab adalah lambang keteguhan dan keberhasilan. Pohon yang ditancapkan Dewa terus tumbuh di lahan gersang, memiliki manfaat dan fungsi yang berarti, semuanya bisa dimanfaatkan dari tanaman ini. Perjalanan dari Nairobi ke Tanzania kami nikmati, ditemani potret semangat Baboa tree.


Salam berbagi,
Fadlik Al Iman


# Catatan perjalanan Agustus-September 2001







Sabtu, 28 April 2012

Elang

Dalam melakukan perjalanan banyak sekali yang bisa kita lihat. Hukum rimba menjadi kisahnya. Satu pemandangan yang tak terlupakan bagi kami adalah ketika melihat Elang jenis Tawny Eagle terbang disekitar wisma duta KBRI di Naerobi, Kenya. Disela sela makan siang, kami rujakan dan bakar ayam, hal ini mengundang elang mendekat. Satu hal menarik ketika elang melakukan aerobatik di udara. Baru sekali dalam sejarah saya melupakan rujak karena melihat elang lebih dari dua ekor fokus bolak balik di atas wisma. Elang duel di udara, sangat menakjubkan.


Eagle Tawny mencari buruanEalng dikenal sebagai burung pemangsa berukuran besar, sering dilambangkan sebagai sosok wibawa, fokus, memiliki kemampuan terbang jarak jauh. Paruh dan kukunya yang kuat. Satu kiasan terucap "matanya setajam elang". Dengan kemampuan ini elang menempatkan peringkat tertingginya dalam pucuk piramida makanan. Bayangkan bahwa elang mampu terbang sejauh 4000 mil, jadi kalau dibayangin terbang jauh dari Asia Tengah sampai Afrika. Asap panggangan ayam yang disiapkan Mbak dan Mas Yudi di halaman wisma kami lupakan karena kagum pada sang elang.

Ada dua burung yang saya kagumi, rangkong yang mungkin akan saya temui kelak di Kalimantan dan elang, jarang mengepak, sangat stabil di udara. Sayap elang dikepakkan untuk menambah kecepatan dan akurasi dalam berburu mangsa. Hal ini saya rasakan sendiri ketika di Taman Nasional Ngorongoro. Makan siang yang saya santap dirampas elang. Ayam goreng ludes disambar Tawny Eagle, kawan-kawan dan guide tertawa, dalam rimba yang liar kami berbagi.

Salam,
Fadlik Al Iman


# Catatan perjalanan Agustus-September 2001


Kisah di Ngorongoro



Hangat matahari pagi, menjadi angan jutaan orang untuk bertualang di alam liar Afrika. Hari ini kami memutuskan untuk berangkat ke kawah purba terbesar di dunia. Ngorongoro memiliki lingkaran 100 mil persegi dengan dinding bukit 2000 mdpl mengelilingi. Banyak satwa liar disini, menurut berita beberapa hewan mengalami penurunan populasi, hal ini dikarenakan para Masai membakar rerumputan hingga satwa yang hidup liar semakin sedikit mendapatkan pakannya. Pertama-tama kami menyaksikan babon bertengkar, kisah kehidupan liar menjadi awal cerita.


 flamingo di danau Magadi, NgorongoroIni adalah perjalanan baru, dalam satu hari kami bisa melihat hewan beragam, ada gajah, hyena, jerapah, impala, babi, wildebeest, zebra, monyet, babon dan masih banyak lagi. Yang paling mengesankan ketika ribuan flamingo memenuhi danau Magadi di sebelah barat Taman Nasional Ngorongoro. Gambar bagus dari dekat yang kami idamkan harus kalah karena keterbatasan lensa. Pemandangan yang menabjubkan ini membuat kami terpaku lama disini. Seperti biasa kawah purba digenangi air kemudian menjadi danau, seperti disini, banyak sekali kehidupan yang kelak kami ceritakan.



Land rover menemani safari kamiYang dramaris dalam perjalanan kami adalah ketika ribuan lalat masuk secara mendadak di Land Rover, tangan tangan kami menghalau agar lalat tak menyentuh mata, kejadian ini terjadi kurang lebih satu menit. Lalat yang ukurannya satu setengah kali lipat dari lalat hijau itu kemudian pergi. Lalat ini pernah menjadi wabah, pada tahun 1961, wabah bagi banyak penghuni rimba, 15 singa tak luput dari serbuan lalat. Rasa deg degan hilang sekejap. Perjalanan dilanjutkan. Rasa penasaran terus berkembang. Ketika kita menjelajahi hal yang baru maka semuanya bisa menjadi cerita. Kisah pohon Baobab yang yang konon bisa berdiameter 30 meter sering kita temui, saya menghayal membangun rumah pohon disana. 


Hewan yang kami cari salah satunya adalah singa siraja rimba. Dengan  area kekuasaan 40 km persegi, singa betina memiliki kecepatan berlari 17 meter perdetik dalam mengejar mangsanya , singa memiliki kelompok kecil untuk berburu. Yang menarik dari singa adalah semua betina yang berburu. Tugas sang raja rimba menjaga kekuasaannya, jikalau kalah perang maka ia terungsikan secara alami. Ada puluhan singa, cheetah, hyena menghuni Ngorongoro. Ada ungkapan, singa ompong, singa siraja rimba, membangunkan singa tidur, namun tahukah anda singa juga buta warna dan kami pun tak menemukannya.






Salam berbagi,
Fadlik Al Iman


# Catatan perjalanan Agustus-September 2001

Berbagi cerita



Tahun ingin berganti, kami mempersiapkan semuanya untuk coba berkarya, untuk lingkungan sekitar, sukur-sukur semangatnya bisa menular keremaja di Kabupaten lainnya. Semangat Konservasi yang dilontarkan oleh Jerry ini menjadi langkah awal untuk generasi-generasi selanjutnya. Pada tanggal 30 Desember 2007 kami menutup acara untuk Kader Konservasi di Pangkalan Bun.

Beberapa tahun berlalu, Jerry, Dewi dan rekan yang lainnya kerap menghadiri acara yang diselenggarakan organisasi lingkungan lainnya. Meskipun saat ini mereka berpisah, memiliki kesibukan masing-masing, namun semangat untuk penyelamatan lingkungan tetap dikumandangkan. Kemanapun mereka pergi, semangat untuk membuang sampah pada tempatnya terus dilakukan.

Bagi mereka tidak ada istilah untuk berhenti dalam membela lingkungan, meskipun memiliki kesibukan yang berbeda-beda. Lima tahun berlalu, regenerasi terjadi, ratusan anak tercetak sebagai kader yang peduli lingkungan, dalam belasan tahun nanti mereka yang akan mengambil kebijakan. Mungkinkah penyelamatan lingkungan terus diupayakan.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Rabu, 25 April 2012

Kisah si Kalkun dan Elang

Pada waktu saya kecil tetangga memelihara Kalkun di kebun belakang, untuk saya yang baru pindah cukup terhibur dengan Kalkun yang ukurannya lebih besar dari ayam peliharaan Ayah. Sekarang halaman belakang tetangga dan rumah Ayah dilapisi tembok ditutup atap, dengan kata lain tak ada lagi kebun. Semuanya berubah, semuanya dihadapkan pada pilihan. Jadi teringat pada cerita yang aku suka, begini ceritanya. Dahulu kala Elang dan Kalkun adalah sahabat seperjalanan, bertualang dalam mencari mangsa.

kisah Kalkun dan Elang

Hingga satu saat Elang dan Kalkun menghampiri ladang yang dihuni Sapi. Selepas melahap semua makanan Sapi bilang sama semua, tidak usah jauh-jauh bertualang mencari mangsa. Makananku selalu enak disiapkan oleh Petani, tidak perlu mengeluarkan tenaga banyak, tinggal menuruti perintah dan sabar disini, pak Tani dengan baik hati akan memberi.

Waktu berlalu, Kalkun dan Elang pada pilihannya. Kalkun memilih mencari makan di kebun sekitar peternakan sedang Elang memilih terus bertualang. Kisah Kalkun yang telah lama mati di kebun belakang rumah dan Elang yang berwujud aku memilih untuk bertualang mencari mangsa, yang tinggal menunggu mati.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman


Selasa, 24 April 2012

Senyulong Terancam Punah

Banyak inspirasi dari reptil ini. beberapa ungkapan , contohnya air mata buaya, buaya darat, buaya judi, buaya minum, lidah buaya (nama pohon) dan beberapa yang lain. Dua minggu sebelum saya meninggalkan Borneo setelah penantian selama 5 tahun barulah saya sempat melihat langsung keberadaannya di Sungai Taringin Lama Kabupaten Kotawaringin Barat, kalimantan Tengah. Di dalam kawasan Suaka Margasatwa Sungai Lamandau atau yang sering disebut SMSL. Panjang buaya ini berkisar 6 meter. Sulit sekali ditemui, selain kamuflasenya yang sempurna, buaya ini juga sangat sensitif terhadap bising, jadi kalau mau nyari keburu ngilang. Kemungkinan besar mudah ditemui ketika kemarau, air sungai sedikit, buaya-buaya juga kadang terlihat berjemur di pinggir sungai atau di dahan pohon yang roboh.




Buaya Senyulong atau Sapit ini memiliki ciri khas pada bagian moncongnya yang menyempit. Buaya ini termasuk dilindungi, menurut penelitian tahun 2009 di salah satu sungai di Kalimantan, bahwa dalam radius 70 kilometer cuma ada 4 ekor buaya Senyulong. Buaya terkenal agresif saat menjaga telur-telurnya. Hewan ini menjadi sumber inspirasi kesetiaan pada pasangan. Ketika pasangannya mati maka yang hidup akan terus setia tidak mencari yang lain sampai akhir hayatnya. Itu makanya orang Betawi bawa roti Buaya kalau ngelamar.


Ada tiga pulau di Indonesia yang dihuni Senyulong, Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Ada empat jenis buaya yang dilindungi di Indonesia, yakni buaya Irian, buaya Muara, buaya Siam dan Senyulong. Buaya dilindungi oleh Undang-undang, berdasarkan peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. Pengecualian bagi buaya darat, nggak akan dilindungi.


Buaya lainnya yakni Siam dan Mindoro yang mulai langka sehingga dimasukkan dalam status konservasi Critically Endangered (Critis) oleh IUCN badan PBB yang menangani permasalahan lingkungan. Reptil dalam status Terancam Punah adalah Senyulong, sedangkan buaya Irian dan Muara dalam status Konservasi Beresiko Rendah. Begitu banyak upaya yang dilakukan untuk mencegah kepunahan. Pemerintah menetapkan status Insitu dengan menjaga di habitat aslinya, seperti Taman Nasional, Suaka Margasatwa, Suaka Alam. Eksitu yakni di luar habitat aslinya, seperti Kebun Binatang, Kebun Raya, Taman Safari.


Di habitat aslinya jumlah buaya semakin sedikit, hal ini dikarenakan penebangan liar, pencemaran air sungai, pola tangkap yang tidak ramah lingkungan, beberapa kali saya melihat buaya tertangkap jaring nelayan, bahkan ada yang disetrum. Marilah jaga keanekaragaman hayati Indonesia. Dengan kita menjaga rawa, sungai, danau, muara dan lahan basah lainnya secara alami, berarti kita juga menjaga kelangsungan Senyulong dan beberapa kawan melata lainnya dari kepunahan.


Salam berbagi,
Fadlik Al Iman


Nb. Terima kasih untuk kawanku Inug Wae dan Dessy Arifin yang sudah mempersilakan fotonya.




Minggu, 22 April 2012

Ada apa di Kintamani

Wisata di Pulau Dewata selalu menjadi cerita, kalau kota bogor dikenal sebagai kota angkot maka Bali mungkin dikenal sebagai kota travel. Beberapa jam membelah dari selatan ke utara, melewati bukit-bukit. Kintamani memiliki panorama yang eksotis, baik malam, siang ataupun pagi, udaranya yang sejuk membuat kita terpaku memandangi alamnya.


Berwisata ke Kintamani banyak sekali yang bisa dikunjungi, dari danau Batur bisa menyebrang dengan tarif 300.000,- pulang pergi mengunjungi Teruyan dengan pemandangan pemakaman. Mayat-mayat terdapat diatas tanah yang tidak mengeluarkan bau. Hal ini disebabkan kemenyan yang ada. Anda juga bisa mendaki melihat matahari terbit dari gunung Batur.


Disebelah utara gunung Batur terdapat masjid Al Muhajirin, bagi muslim ketika jalan-jalan bisa mampir ke Masjid di ketinggian 1700 mdpl. Nggak perlu khawatir dengan menu makanan di sini, karena disebelah mesjid banyak menu makanan yang halal. Kunjungilah tempat-tempat baru, mempelajari ayat tersirat, akan banyak makna yang didapat. Al Muhajirin menjadi tempat yang teduh dan tenang untuk kita yang lelah.
 sudut samping sembil melihat danau


Salam berbagi,


Fadlik Al Iman

Hari Bumi

"kegelisahan manusia.., tak pernah berhenti berjuang,pecahkan teka-teki malam,tak pernah berhenti berjuang, pecahkan teka-teki keadilan" begitulah kutipan lyric lagu Gie yang dibuat Eros. Kisah lyric di atas dialami oleh Gaylord Nelson, seorang senator Amerika pada era 60-an.


perayaan hari bumi di Green School

Pada waktu itu ia berjuang memberitahukan kepada pemerintah Amerika tentang kualitas udara, air, tanah yang tercemar. Kenyataan ini tidak langsung didukung oleh pemerintahan.Gaylord melobi presiden Amerika John F. Kennedy. Tujuh tahun berlalu, barulah pada tanggal 22 April  1970 rakyat Amerika turun ke jalan mengkampanyekan kesehatan dan lingkungan.
 pemutaran film

Waktu terus berlalu, gelombang kesadaran semakin luas. Di Indonesia para aktivis lingkungan hidup membuat pola kegiatan yang beragam. Di Bali sebuah sekolah yang bernama Green School merayakannya. Tidak tepat ditanggal 22 april karena baginya, hari Bumi adalah setiap hari,   semua berkumpul di tempat-tempat yang telah disiapkan. Menampilkan beberapa karyanya untuk Bumi yang lebih baik.


Selamat Hari Bumi 2012.


Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Sabtu, 21 April 2012

Snorkeling di Les (bagian II)

Terumbu karang aneka rupa yang membuat saya ingin kembali. Les merupakan ruang kelas bagiku, ketika orang berbicara wisata maka yang terbayang dalam benak adalah Bali. Ketika membicarakan tentang ikan hias maka kata yang diucapkan di Bali adalah desa Les. Melihat keragaman bawah laut tidak mesti isi lautnya dibawa ke Aquarium, anda bisa snorkeling atau diving.
 snorkel harus berada diatas


Pengalaman pertama saya snorkeling di Bali dengan telanjang dada, ketika pagi matahari tembus sampai ke dasar, ubur-ubur ada di tepian. Rasa kulit seperti terbakar apabila disentuhnya. Walhasil selama satu minggu lukanya baru hilang. Tidak kapok disitu, penyelaman pertama membuat saya banyak belajar. Minggu berikutnya saya coba untuk yang kedua kalinya. Kali ini memakai peralatan lengkap dengan baju selam.
 baju selam, snorkel, google dan finsBaju selam memiliki kegunaan, selain menghindari ubur-ubur, baju selam juga menghindari dari rasa dingin. Bahan neoprane dari pakaian selam sebagai penghalang udara karena terbuat dari gelembung nitrogen. Ketika lapisan air masuk dengan cepat akan menyesuaikan suhu tubuh. Bila anda menyelam lebih dalam lagi maka neoprene kompres sendiri yang memungkinkan rendring wetsuit semakin longgar. Air  akan masuk ke wetsuit dan bocor ke luar. Kalau nggak mau sulit bisa dicoba.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Jumat, 20 April 2012

Keterkaitan khayal dari kartu remi


 kartu pesan lingkunganMain kartu sebuah aktivitas mengisi waktu, ada yang punya hobi, bahkan sampai jadi judi. Lain halnya dengan kami, mengisi waktu lelah, rehat ditengah perjalanan panjang seharian. Jalurnya dari Tejakula utara Bali lalu ke Sanur di selatan, istirahatnya di Ubud. Menikmati kopi, teh hangat serta makanan ringan seadanya.




 pesan orangutanSaya, Andre, Yoel dan Ariani memainkan beberapa kartu remi, yang menarik karena dibelakang kartu terdapat pesan-pesan lingkungan. Sebelum main kami memperhatikan pesan demi pesan. Yang menarik bagi saya ada juga tulisan "Orangutan termasuk jenis frugivore yang artinya pakan utamanya didominasi oleh buah-buahan". Kemudian saya teringat perjalanan hidup di Kalimantan. Belum lama juga kami meminta beberapa jambu di Kintamani dari anak-anak dengan gratis.


Permainan ini semakin menarik, karena hal yang baru untuk Ariani. Secara kebetulan kartu remi ini diberikan seorang teman yang berkebangsaan Jerman, Vin namanya, sedangkan Ariani seorang Jerman campuran Nganjuk Jawa Timur. Dari perjalanan membelah utara sampai ke selatan, rehat sejenak, bersama pakan buah-buahan orangutan yang berkebangsaan Jerman. Hal yang aneh untuk dirangkai. Yang penting rasa capeknya sedikit hilang. Pesan lingkungan pun kami dapatkan.


Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Anak - anak dan Pantai Les (bagian II)

Ombak utara Bali perlahan naik. Tejakula memiliki kekayaan yang beragam, mulai dari air terjun di pegunungan sampai dengan wisata pantai. Di Kecamatan Tejakula Desa Les selalu saja saya temui Dwi yang mengajak kawannya Tude. Disepanjang pantai ini selain kiong ada juga belut laut. Yang menarik ketika Dwi menyediakan umpan kecil dan memasukkan kecelah-celah batu untuk dilahap belut.


Dwi dan Tude mencari belutEntah kenapa belut-belut ini ada di pantai. Menurut sumber, belut-belut ini mengejar teri-teri sampai ke tepian pantai. Belut sangat susah ditangkap, apalagi dengan tangan kosong, bentuk badannya yang memanjang dan sangat licin memungkinkan belut lepas dari cengkraman. Dwi menggunakan kail kecil, benang serta  bambu untuk bisa mengarahkan kail ke celah-celah batu.


Jarak Dwi dengan belut sangat dekat, namun memang tak semudah itu menaklukan belut untuk bisa masuk kedalam botol yang sudah disiapkan untuk para belut. Pantai Les terkenal dengan ikan hiasnya. selain belut masih sangan banyak keragaman karang dan ikan di pantai ini. Dwi yang menggunakan cara tangkap ramah lingkungan semoga terus menerus dilakukan oleh para nelayan disini.


Salam berbagi,
Fadlik Al Iman 

Senin, 16 April 2012

Ketapang mudah ditanam

Anak pantai, suka damai, begitulah syair lagu era 90-an yang dilantunkan Imanez. Suasana pantai yang panas kadang buat kita nggak damai. Perlu peneduh yang alami, biasanya Ketapang (terminalia catappa) tumbuh bertajuk rindang dengan cabang-cabang datar memayungi lantai di bawahnya. Tanaman ini bisa mencapai tinggi 35 meter. Kalau dilihat dari jauh menyerupai Pagoda.


 Ketapang sebagai peneduh


Ketapang memiliki daun yang lebar berkisar 8-25 cm, buahnya berbentuk seperti makanan biji Ketapang (kalau kita lebaran) tentunya terinspirasi dari biji Ketapang. Tanaman ini mudah sekali tumbuh, hal itu yang membuat Ketapang menjadi tanaman primadona di Pantai, jalan, lahan parkir, karena berfungsi sebagai peneduh. Tanaman ini bisa tumbuh dari 0 - 500 mdpl. Penyebarannya bukan hanya di Asia tapi sampai di Australia, India, Madagaskar hingga Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Pohon ini menggugurkan daunnya dua kali dalam setahun.

Bentuk daun KetapangTanaman ketapang memenjadi tanaman multiguna, sebagai penyamak kulit, pewarna alami, batang pohonnya bisa digunakan meskipun rentan terhadap rayap. Biji Ketapang bisa diolah menjadi minyak yang berkhasiat untuk penyembuhan beberapa penyakit seperti lepra, kudis, penyakit kulit, rematik  , penyakit radang rongga perut dan beberapa yang lainnya. Dalam aksi penanaman kami kerap menanam Ketapang, tanamannya enggak perlu perawatan khusus, tumbuhnya pun cepat.

Sejukan Bumi dengan menanam, tanami semua dari yang mudah dan selamat mencoba.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman










Sabtu, 14 April 2012

Catatan Perjalanan

Republik Kenya adalah sebuah negara di Afrika Timur yang berbatasan dengan negara Ethiopia di utara, Tanzania di selatan, Somalia di timur dan Uganda di sebelah barat. Nama Kenya berasal dari nama gunung,  dari sejarah letusan diperkirakan gunung ini lebih tinggi dari  Kilimanjaro. Gunung yang memiliki ketinggian 5199 mdpl, memiliki dua puncak utama Batian 5199 mdpl dan Nelion 5188 mdpl. 

Cuaca di gunung Kenya bisa berubah secara dramatis hanya dalam beberapa menit


Gunung Kenya dianggap suci oleh penduduk di sekitarnya, menjadi pusat sumber air bagi makhluk hidup. Cuaca yang lembab dan basah membuat lumut secara sempurna tumbuh disini. Banyak hewan hidup  diantaranya gajah, kerbau, warthogs atau babi dengan taring panjang melengkung, kera, burung kakaktua bahkan badak kadang-kadang terlihat. Kami sempat melihat warhohs dan kerbau serta kera.

 Lumut tumbuh subur


Saya melihat ada perbedaan secara signifikan dari zona di bawah ketinggian 2000 mdpl dengan di atasnya. Di tempat kami menginap misalnya pada ketinggian 4300 mdpl, karena lebih dingin tanaman secara selektif hidup disini. Sang endemik yang selalu terbayang dalam sepanjang perjalanan adalah groundsels raksasa (senecios) dan lobelias raksasa kami menyebutnya dengan nama Teratai Budha.



Pos terakhir sebelum puncak

Pengalaman kedua mendaki diketinggian 4000 meter bukan hal yang mudah, hal sepele bisa terjadi jikalau tanpa latihan fisik yang baik, hal ini bisa membawa pada kematian. Menurut cerita di gunung Kenya lebih banyak orang yang terkena penyakit ketinggian dibandingkan di Kilimanjaro. Jikalau semua dipersiapkan secara matang niscaya akan menikmati perjalanan.

Catatan perjalanan Agustus - September 2001.


Salam berbagi,
Fadlik Al Iman


Jumat, 13 April 2012

DALAM HUTAN YANG DAMAI

Setiap orang mendambakan ketenangan, menghirup udara segar tanpa kebisingan. Suasana tadi bisa dirasakan di dalam hutan. Dua tahun yang lalu saya bertemu dengan bayi orangutan, lucu, imut, bayangannya mau dipeluk untuk dirawat sendiri. Tahukah kamu bahwasanya bayi orangutan tidak lepas dari induknya sampai berusia 6-7 tahun. Jadi kalau menemukan bayi orangutan di dalam kandang biasanya induknya telah dibunuh.


Namanya Amoy, tergolek lemah dalam pelukan ibunya. Bibirnya merengut menahan sakit, tangan kirinya patah hingga bengkak. Dokter memutuskan untuk disembuhkan. Waktupun berlalu.., orangutan hidup di atas tanah. Dari dahan ke dahan mencari makanan, yang dimakan beragam, dari pucuk daun, buah, kulit kayu, serangga sampai ke madu.


 foto Alm. Amoy ketika patah

Satu bulan berlalu, kami kembali ke dalam hutan, Ada perkembangan dari si Amoy, lebih riang dan makin manja dengan induknya. Kami semua senang. Dalam hutan kita mendapatkan ketenangan, ada juga kenangan yang tak terlupakan.  Malam menjelang kami semua istirahat. Orangutan biasa membuat sarang untuk tidur. Ada suara gaduh malam itu. Pagi menjelang, teriak semua memecah hening, Amoy hilang dicari, diduga Induknya berkelahi, anaknya jatuh dari genggaman, babi melahap Amoy. Hukum rimba telah menjadi dewa, dalam hutan yang damai.


Salam berbagi,
Fadlik Al Iman



Kamis, 12 April 2012

Cangcorang, rumah lu dimana ?



Pelajarilah ayat tersurat dan tersirat. Jikalau melihat Buaya, burung Maleo, Owa-owa, mereka semua setia pada pasangannya, pokoknya cinta mati. Ada yang lebih gila lagi.., Belalang Sembah, dia bahkan rela mati demi cinta, sang betina memakan kepala sang jantan usai kawin. Serem nggak tuh ?!. Dasar kanibal. Belalang sembah yang kita lihat belum seberapa, di dunia ada 2300 species Belalang Sembah. Dari yang warnanya menyerupai batang, daun, bunga sampai bentuknya juga diikutin. Di Afrika panjagnya sampai 17 cm.


Nama lain Belalang Sembah adalah cangcorang. Betawi sama Sunda nyebutnya Cangcorang. Orang Jawa kasih nama Walang Keke. Di Melayu (Mentadak) sementara di Inggris (Praying Mantis) asal katanya dari bahasa Yunani "Mantes" yang berarti Nabi atau Peramal Nasib. Itu makanya ada istilah "Pantesan" di Betawi, karena nanyanya sama Cangcorang, weleh.. weleh.. weleh..


Kalau ada syair di Betawi yang bilang "Cangcorang, cangcorang, rumah lu dimana ?", cangcorangnya langsung nunjuk dengan kaki depannya. Cangcorang memiliki 3 pasang kaki, kaki depannya dipergunakan untuk menangkap mangsa. Duri-duri di kaki depan menangkap serangga seperti jangkrik, ngengat, lalat dan serangga lainnya. Cangcorang amat lihai berburu, bayangkan, dengan kepala yang bisa memutar sampai 180 derajat. Melihat sampai 18 meter. Luar biasa !


Cangcorang kamuflase, berburu dan diburu

Dalam hal makan-memakan Cangcorang selektif sekali, kaki, sayapnya dan beberapa bagian tubuh yang enggak disukai. Kalau Cangcorang hidupnya di laut mungkinkah dia makan pala udang ? hehe.., Belalang ini juga digunakan sebagai indikator. Di ladang-ladang Cangcorang jadi polisi buat para hama. Di Jepang ada fosilnya, menurut para ahli, Cangcorang telah hidup 87 juta tahun yang lalu.


Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Rabu, 11 April 2012

Belajar dari Penyu

Tahu film Kura-kura Ninja kan ya.. ?, keluar sarangnya dan siap menumpas kejahatan. Lain halnya dengan cerita ini, kura-kura yang ada di laut itu adalah penyu, kalau kura-kura kepalanya bisa bersembunyi dalam tempurung, sementara penyu tidak, penyu dapat ditemukan disemua Samudera di dunia. Para ilmuan mengemukakan bahwa Penyu dengan panjang  enam meter sudah ada dari jamannya Dinosaurus, sekarang ukurannya lebih kecil.

Kalau mau bertualang belajarlah dari penyu, sepanjang hidupnya berkelana di dalam air, sesekali hewan kelompok vertebrata kelas reptilia itu naik ke permukaan air untuk mengambil napas. Oh ya.. penyu bernapas dengan paru-paru. Penyu pada umumnya bermigrasi 3.000 kilometer dengan waktu  tempuh 58 – 73 hari. Penyu yang menetas di perairan pantai Indonesia ada yang ditemukan di sekitar kepulauan Hawaii. Penyu diketahui tidak setia pada tempat kelahirannya. Yang ngaku petualang belum tentu kayak gini.


Tidak banyak regenerasi yang dihasilkan seekor penyu. Dari ratusan butir telur yang dikeluarkan oleh seekor penyu betina, paling banyak hanya belasan tukik (bayi penyu) yang berhasil sampai ke laut kembali dan tumbuh dewasa. Itu pun tidak memperhitungkan faktor perburuan oleh manusia dan pemangsa alaminya seperti kepiting, burung dan tikus di pantai, serta ikan-ikan besar. Tahukah kamu bahwa jenis kelamin tukik ditentukan pada suhu di dalam pasir. Suhu hangat menghasilkan lebih banyak betina, suhu dingin menghasilkan banyak tukik jantan.



Anak-anak Serangan-Bali mengamati penyu hijau


Penyu mengalami siklus bertelur yang beragam, dari 2 – 8 tahun sekali. Penyu jantan menghabiskan masa hidupnya di laut, kalau yang betina bertelur mampirnya ke pantai. Penyu betina menyukai pantai berpasir yang sepi dari manusia dan sumber bising serta cahaya kalau keganggu sedikit aja maka niatnya jadi berubah, dalam lubang yang digali dengan sepasang tungkai belakangnya bisa menghasilkan ratusan telur. Bisa dibayangin nggak kalau penyu betina update status kalau lagi mendarat ke pantai, pasti jadi cepet punah.



Salam berbagi,
Fadlik Al Iman

Selasa, 10 April 2012

Rujak Bali

Ada yang tahu makanan khas Bali seperti Nasi Campur, Sambal Matah, Sate Lilit Ayam, Bebek Goreng dan rujak. Yang paling buat saya kangen yakni Rujak Kuah Pindang, aromanya sangat kuat, sampai ke telinga dan ubun-ubun apalagi kalau pedas. Buatnya juga mudah, nggak ngejelimet, cepat, yang penting semuanya dicuci bersih.

Buah-buahan campur aduk yang biasanya diberi bumbu pedas. Rujak merupakan makanan khas Indonesia, kalau diingat banyak orang yang kenal berasal dari Jawa Timur, namun lain halnya dengan Rujak Kuah Pindang. Pertama-tama saya rasakan rujak ini di Serangan, Bali. Dari aromanya saja buat liur bercucur, maklumlah ada terasi  dan kaldu ikan, aromanya sangat kuat sekali, masam, pedas, menggiurkan !

Orang Bali mengkomposisikan buah untuk Rujak Kuah Pindang, biasanya mencampur 1 buah mangga mengkal, setengah potong pepaya muda, 2 buah kedongdong, 1 buah belimbing mengkal dan 1 buah bengkoang, setelah dikupas kesemuanya diiris memanjang dalam satu wadah, makin tipis diiris maka bumbunya makin meresap sampai ke dalam.  Bumbu biasanya diuleg, semua rujak tergantung bumbunya.

Kuah Pindang pertama yang saya cicip di Serangan

Bumbu Kuah Pindang lebih encer dari rujak yang lain, komposisinya 100 ml kaldu ikan dari Kuah Pindang, terasi udang secukupnya, gula pasir dan garam sesuai selera serta cabe yang sudah dihaluskan (kalau suka pedas). Setelah semuanya selesai siapkan piring atau mangkok, campur bumbu dengan irisan buah tadi. Kini rujak Kuah Pindang siap disajikan, lebih enak jika semua buah segar dengan bumbu meresap. Mudah bukan cara membuatnya? pasti ketagihan. Selamat mencoba.

Salam berbagi,
Fadlik Al Iman